TRIBUNNEWS.COM – Hotel tempat para wartawan Russia Today (RT) menginap diserang oleh tentara Ukraina di Kota Kherson pada Minggu (25/9/2022) pagi.
Dalam insiden tersebut seorang mantan politisi dan warga setempat tewas akibat serangan tersebut.
Rudal itu menghancurkan ruangan tempat koresponden RT Murad Gazdiev dan juru kamera Mikhail Kondakov sedang tidur.
Keduanya tidak terluka.
Yang terakhir terkubur di bawah puing-puing tetapi ditarik keluar tak lama setelah pemogokan.
"Sepertinya saya tersengat listrik, saya gemetar," kata Kondakov setelah penyelamatan, dikelilingi oleh puing-puing dan menunjuk ke sebuah lubang di dinding dekat tempat tidurnya.
Baca juga: Proses Referendum LPR dan LDR Untuk Bergabung dengan Rusia
“Saya sedang tidur di sini, dan di situlah [rudal] menyerang. Saya tidak tahu bagaimana saya bertahan,” kata Gazdiev.
Hotel itu rusak berat, dan atapnya runtuh. Beberapa kendaraan yang diparkir di luar juga hancur, termasuk sebuah mobil yang digunakan oleh RT.
Dia menambahkan, selain empat orang tim RT, tiga pekerja pusat migrasi dan dua anggota staf hotel berada di dalam gedung selama pemogokan.
Baca juga: Makin Menakutkan, Tentara Rusia yang Menyerah Secara Sukarela Kepada Musuh Akan Dipenjara 10 Tahun
“Militer [Rusia] meninggalkan tempat ini kemarin. Mungkin serangan itu direncanakan untuk mengenai mereka,” kata Gazdiev, seraya menambahkan bahwa semua orang takut akan serangan kedua.
Layanan darurat setempat mengatakan dua orang tewas. Pejabat senior yang ditunjuk Rusia Kirill Stremousov mengkonfirmasi bahwa Aleksey Zhuravko, mantan anggota parlemen Ukraina, adalah salah satu korban.
Zhuravko telah memposting video dirinya memilih Wilayah Kherson untuk bergabung dengan Rusia dalam referendum yang sedang berlangsung.
Para pejabat Kherson menyebut serangan itu sebagai "tindakan teroris yang direncanakan," dan menuduh Ukraina menggunakan beberapa peluncur roket M142 HIMARS yang dipasok AS untuk menembaki hotel.
Mayor Jenderal Ukraina Vadim Skibitsky mengatakan kepada Daily Telegraph bulan lalu bahwa pejabat intelijen Kiev berkonsultasi dengan rekan-rekan mereka di AS sebelum meluncurkan rudal, tetapi membantah bahwa AS memberikan informasi penargetan langsung.
Wilayah Kherson dan sebagian besar wilayah tetangga Zaporozhye mengadakan referendum lima hari untuk bergabung dengan Rusia.
Hasil pertama diharapkan akan dirilis pada hari Rabu. Wilayah itu direbut oleh pasukan Rusia setelah Moskow melancarkan operasi militernya di negara tetangga itu pada 24 Februari.
Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) juga mengadakan referendum untuk menjadi bagian dari Rusia.
Republik memisahkan diri dari Ukraina setelah kudeta 2014 di Kiev. Rusia mengakui mereka sebagai negara merdeka pada Februari.