TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 32 orang tewas dan puluhan lainnya diduga hilang setelah sebuah kapal tenggelam di Bangladesh, Minggu (25/9/2022).
Kapal tersebut dilaporkan penuh dengan umat Hindu.
Pejabat setempat menyebut insiden ini sebagai bencana di saluran air terburuk yang melanda Bangladesh dalam kurun waktu setahun.
Dikutip Al Jazeera, perahu kecil itu ditumpangi sebagian besar oleh wanita dan anak-anak.
Dalam perjalanan menuju kuil, kapal itu terbalik di Sungai Karatoya.
Orang-orang di pantai dekat Kota Boda, distrik Panchagarh Utara yang menonton insiden itu berteriak ngeri.
Aparat kepolisian setempat, Sirajul Huda mengatakan tujuh mayat ditemukan di sungai.
Baca juga: Bangladesh Kerek Harga Bahan Bakar Hingga 50 Persen Akibat Lonjakan Harga Energi
Polisi mengatakan kapal itu membawa sekitar 90 orang.
Lebih dari 50 adalah peziarah Hindu yang hendak ke kuil.
Pada hari tersebut umat Hindu membuat persembahan kepada leluhur mereka.
“Hampir 60 orang masih hilang,” kata Huda.
“Kapal itu membawa tiga kali lipat kapasitasnya," terangnya.
Diguyur hujan pagi hari
Dia menjelaskan cuaca hari itu.
"Ada hujan lebat di pagi hari dan itulah sebabnya ketika penyeberangan dimulai, para peziarah memenuhi perahu agar cepat sampai ke kuil."
"Tukang perahu meminta beberapa orang untuk turun agar meringankan beban, tapi tidak ada yang mendengarkan," tambahnya.
Baca juga: Isu Afghanistan Dibahas Saat Menlu RI Bertemu Menlu Bangladesh di Jakarta
"Mayat yang ditemukan sejauh ini termasuk 16 wanita dan 10 anak-anak," kata Jahurul Islam, administrator distrik Panchagarh.
Dia mengatakan pihak berwenang sedang menyusun daftar orang hilang berdasarkan informasi yang diberikan oleh kerabat.
Sebuah komite beranggotakan lima orang sedang menyelidiki insiden tersebut.
Mereka menduga kepadatan yang berlebihan menyebabkan kecelakaan itu.
Festival Durga Puja
Pada Minggu (25/9/2022) menandai dimulainya Durga Puja, festival Hindu terbesar di Bangladesh dan bagian lain di Asia Selatan.
Ribuan umat Hindu di Bangladesh mengunjungi Kuil Bodeshwari pada kesempatan itu.
Baca juga: Banjir di Bangladesh dan India Tewaskan 59 Orang, Jutaan Lainnya Kehilangan Tempat Tinggal
Insiden serupa
Sedikitnya 26 orang tewas pada Mei setelah speedboat yang penuh sesak bertabrakan dengan kapal curah bermuatan pasir dan tenggelam di Sungai Padma.
Diwartakan Al Jazeera sebelumnya, pada Desember, hampir 50 orang tewas dan lebih dari 70 terluka ketika sebuah feri terbakar di kota pedesaan selatan Jhalokati.
Sebuah feri tenggelam di Dhaka pada Juni 2020 setelah bertabrakan dengan kapal lain, menewaskan puluhan orang.
Sedikitnya 78 orang tewas pada Februari 2015 ketika sebuah kapal yang penuh sesak bertabrakan dengan sebuah kapal kargo di sebuah sungai di sebelah barat ibu kota.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)