Selain itu, laporan tersebut mengatakan bahwa beberapa hub transportasi udara di China memiliki laporan pembatalan lebih dari 50 persen.
Lantas, siapakah sosok Jenderal Li Qiaoming yangdisebut-sebut mengkudeta Xi Jinping, dan akan menggantikannya sebagai Presiden China?
Baca juga: 3 Penyebab Munculnya Rumor Presiden China Xi Jinping Dikudeta, Termasuk Isu Jabatan 3 Periode
Li Qiaoming merupakan pria kelahiran April 1961, di Yanshi, Provinsi Henan dan terdaftar di Tentara Pembebasan Rakyat pada tahun 1976.
Ia adalah seorang jenderal Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.
Li menjabat sebagai komandan Komando Teater Utara sejak September 2017, dikutip dari Mobilenews 24x7.
Li bersama enam perwira militer Tiongkok lainnya dipromosikan ke pangkat jenderal, pangkat tertinggi untuk perwira dalam dinas aktif di Tiongkok pada Desember 2019.
Ia adalah anggota pusat Komite Partai Komunis Tiongkok (PKT) atau anggota Komite Sentral ke-19 Partai Komunis Tiongkok sejak pendahulu Xi Hu Jintao.
Li Qiaoming berturut-turut menjabat sebagai Kepala Staf Resimen ke-361, Komandan Resimen ke-364, Kepala Staf Divisi ke-124, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Grup ke-42, dan Komandan Divisi ke-124 Angkatan Darat ke-42.
Baca juga: Rumor Kudeta China, Xi Jinping Kabarnya Ditahan Usai Ikuti KTT di Uzbekistan
Ia diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Grup ke-41 pada Januari 2010.
Pada Juli 2011, ia dianugerahi pangkat mayor jenderal dan dipromosikan menjadi Panglima Angkatan Darat ke-41 pada September 2013.
Pada Februari 2016, ia menjadi Komandan Angkatan Darat Komando Teater Utara dan dianugerahi pangkat letnan jenderal beberapa bulan kemudian, diambil dari Wikipedia.
Lalu, di bulan September 2017, ia dipromosikan lagi menjadi Komandan Komando Teater Utara, menggantikan Jenderal Song Puxuan, kemudian diangkat sebagai Direktur Departemen Dukungan Logistik Komisi Militer Pusat.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)