TRIBUNNEWS.COM - Gadis remaja asal Inggris bernama Molly Russel meninggal dunia karena menghabisi dirinya sendiri salah satunya karena pengaruh konten media sosial.
Hal ini diungkap seorang koroner dalam Pengadilan Koroner London Utara terkait kasus kematian Molly Russel, pada Jumat (30/9/2022), di London.
Koroner menyimpulkan bahwa media sosial adalah faktor dalam kematian Molly (14), yang bunuh diri pada November 2017.
Dilansir CBS News, sebelum mengakhiri hidupnya, Molly banyak menonton konten tentang orang-orang yang melukai diri sendiri dan bunuh diri di media sosial Instagram dan Pinterest.
"Kemungkinan materi yang dilihat oleh Molly mempengaruhi kesehatan mentalnya secara negatif dan berkontribusi pada kematiannya dengan cara yang lebih dari minimal," kata koroner senior, Andrew Walker, pada Jumat (30/9/2022).
"Tidak aman untuk meninggalkan bunuh diri sebagai kesimpulan. Dia meninggal karena tindakan melukai diri sendiri saat menderita depresi dan efek negatif dari konten online," imbuhnya.
Baca juga: Edukasi Kesehatan Mental Perlu Dilakukan Untuk Cegah Bunuh Diri
Baca juga: Sinopsis Film Smile, Teror Senyuman Mematikan yang Dorong Orang Bunuh Diri
"Molly berlangganan sejumlah situs online. Dia memiliki akses ke gambar, klip video, dan teks yang berkaitan dengan melukai diri sendiri dan bunuh diri, atau yang bersifat negatif atau menyedihkan."
Menyusul hasil penyelidikannya ini, Walker mengaku akan menuliskan peringatan kepada Pinterest dan Meta (perusahaan induk Instagram), serta pemerintah Inggris dan regulator komunikasi Ofcom.
Berdasarkan penyelidikan, ada 2.100 dari 16.000 konten media sosial yang dilihat Molly selama enam bulan terakhir hidupnya terkait dengan depresi.
Konten-konten itu menunjukkan tindakan menyakiti diri sendiri dan bunuh diri.
Molly juga dilaporkan membuat halaman Pinterest berisi 469 gambar terkait hal tersebut.
Pada hari Kamis sebelumnya, Walker mengatakan ini harus berfungsi sebagai katalis untuk melindungi anak-anak dari risiko online.
Dilansir Sky News, Molly Russel meninggal karena tindakan melukai diri sendiri saat menderita depresi dan efek negatif dari konten online, menurut penyelidikan.
Gadis 14 tahun asal Harrow, barat laut London ini ditemukan tewas di kamarnya setelah melihat konten online yang berkaitan dengan bunuh diri, depresi, dan kecemasan.