News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Grandmaster Catur Amerika, Hans Niemann Diduga Curangi Lebih Dari 100 Pertandingan Online

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hans Niemann bermain di Piala Sinquefield di St. Louis, Missouri. - Grandmaster catur asal AS, Hans Niemann dilaporkan melakukan kecurangan pada lebih dari 100 pertandingan catur online.

TRIBUNNEWS.COM - Grandmaster catur asal Amerika Serikat (AS), Hans Niemann diduga melakukan kecurangan di lebih dari 100 pertandingan catur online, termasuk yang berhadiah uang.

Laporan penyelidikan dugaan kecurangan Hans Niemann setebal 72 halaman itu diunggah situs Chess.com pada Selasa (4/10/2022).

Penyelidikan ini diungkap sebulan setelah Niemann, pecatur berusia 19 tahun itu dituduh curang oleh seorang juara catur dunia, Magnus Carlsen, dalam sebuah turnamen bergengsi.

Menurut laporan tersebut, akun Niemann diblokir oleh platform catur online Chess.com, dalam jangka waktu yang tidak diketahui setelah mengaku menerima bantuan ilegal di lebih dari 100 pertandingan online, yang terbaru pada tahun 2020.

Beberapa di antaranya pertandingan catur berhadiah uang.

"Meskipun kami tidak meragukan bahwa Hans adalah pemain berbakat, kami mencatat bahwa hasilnya secara statistik luar biasa," kata laporan itu, dilansir CNN

Hans Niemann bermain di Piala Sinquefield di St. Louis, Missouri. - Grandmaster catur asal AS, Hans Niemann dilaporkan melakukan kecurangan pada lebih dari 100 pertandingan catur online. (Saint Louis Chess Club via CNN)

Baca juga: Bermanfaat bagi Kesehatan Mental, Catur Terbukti Mencegah Perkembangan Gejala Demensia

Niemann sebelumnya secara blak-blakan mengaku menggunakan bantuan mesin catur dalam pertandingan online saat masih berusia 12 dan 16 tahun.

Namun penyelidikan menemukan bahwa ia juga melakukan kecurangan baru-baru ini.

Chess.com memiliki jutaan pengguna dan menyelenggarakan lebih dari 10 juta game catur sehari.

Situs populer ini menggunakan sebuah perangkat lunak untuk mendeteksi kecurangan pemain.

Kurang dari 0,14 persen pemain pernah curang di situs tersebut, menurut laporan itu.

Skandal Kecurangan

Skandal kecurangan Niemann terungkap setelah juara catur dunia, Magnus Carlsen menuduhnya tidak jujur saat bertanding di Piala Sinquefield di St. Louis, Missouri.

Pertandingan catur yang digelar bulan lalu tersebut, memperebutkan hadiah uang senilai $350.000.

"Saya percaya Niemann telah menipu lebih banyak dan baru-baru ini, daripada yang dia akui secara terbuka," kata pria Norwegia berusia 31 tahun itu dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Twitter.

"Kemajuannya di atas papan catur tidak biasa dan sepanjang pertandingan kami di Sinquefield Cup, saya mendapat kesan bahwa dia tidak tegang atau bahkan berkonsentrasi penuh pada permainan di posisi kritis, sambil mengungguli saya sebagai orang kulit hitam dengan cara yang saya pikir hanya beberapa pemain bisa melakukannya. Game ini berkontribusi untuk mengubah perspektif saya."

Sebagai bentuk protes, Carlsen memutuskan mundur dari turnamen setelah kalah dari Niemann.

Badan pengatur global catur, FIDE, pekan lalu mengumumkan bahwa penyelidikan mengenai tuduhan Carlsen sedang dilakukan.

Carlsen tidak memberikan rincian tentang bagaimana Niemann melakukan kecurangannya.

Chess board atau papan catur - Grandmaster catur asal AS, Hans Niemann dilaporkan melakukan kecurangan pada lebih dari 100 pertandingan catur online. (Image by master1305 on Freepik)

Baca juga: Putin Berikan Penghargaan kepada Sergey Karjakin Usai Diskors Federasi Catur Dunia

Dalam sebuah wawancara dengan Klub Catur St. Louis bulan lalu, Niemann mengaku tidak pernah curang dalam permainan papan catur.

"Saya tidak pernah curang dalam permainan over the board. Dan selain ketika saya berusia 12 tahun, saya tidak pernah menyontek di turnamen dengan hadiah uang," kata dia.

Menurut Chess.com, kecurangan dalam permainan papan bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Di antaranya, dengan memberi isyarat kepada pelatih atau menelepon bantuan saat di kamar mandi, menggunakan perangkat tersembunyi di sepatu seperti kawat atau bel yang ditempelkan di tubuh.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini