Akan tetapi, upaya untuk mengisolasi junta telah gagal menghentikan pergeseran ke dalam apa yang disebut utusan AS sebagai perang saudara.
Sanksi, termasuk yang dikeluarkan pada hari Kamis, gagal menargetkan penjualan gas Myanmar, sumber pendapatan asing terbesar militer.
Itu menjadi sebuah langkah yang menurut pasukan anti-junta dan pembela hak asasi manusia dapat mempengaruhi perilaku militer.
“Kebijakan sanksi AS saat ini terhadap Myanmar tidak berhasil,” kata John Sifton, direktur advokasi Asia untuk Human Rights Watch.
"Ini seperti memberikan setengah dosis obat dan kemudian berharap itu akan bekerja seperti dosis penuh."
(Tribunnews.com/Yurika)