Lukashenko malah menunjuk rentetan serangan rudal Rusia yang mematikan minggu ini terhadap infrastruktur sipil dan penting di Ukraina sebagai contoh dari apa yang siap dilakukan Moskow jika mundur.
Pemogokan itu disajikan oleh pemerintah Rusia sebagai pembalasan atas ledakan akhir pekan lalu yang merusak jembatan utama ke Krimea yang dicaplok.
“Anda mungkin memperhatikan bahwa itu sangat kuat, tetapi itu bukan segalanya,” kata Lukashenko tentang tanggapan Rusia.
“Rusia, dan saya tahu ini pasti, memiliki senjata paling modern. Dan Anda tidak perlu senjata nuklir. Rusia akan mengatasinya tanpa mereka.”
Lukashenko bergabung dengan Putin dan para pemimpin lain yang mewakili Commonwealth of Independent States, atau CIS, di Kazakhstan pada Jumat (14/10/2022).
Belarus jadi titik peluncuran invasi
Baca juga: Sosok Jenderal Sergey Surovikin, Ditunjuk Vladimir Putin Pimpin Invasi Rusia ke Ukraina
Sebelumnya, ketika Putin meluncurkan invasi skala penuhnya, Belarus menjadi titik peluncuran penting untuk operasi tersebut.
Pasukan Rusia dengan keras ditekankan oleh kedua pemimpin selama berminggu-minggu hanya dikerahkan ke negara itu untuk latihan.
Namun, dalam beberapa hari mengalir melintasi perbatasan dan menuju ibu kota, Kyiv, dari utara.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)