News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Apa Itu Drone Kamikaze? Senjata Mengerikan yang Dipakai Rusia Menyerang Ukraina

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Drone Kamikaze buatan Iran, Shahed-136. Rusia  bombardir Ibu Kota Ukraina, Kiev, Senin (17/10/2022) pagi waktu setempat. Serangan itu disebut menggunakan Drone Kamikaze buatan Iran

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Serangan udara Rusia yang dimulai pada 10 Oktober telah menargetkan setidaknya 10 wilayah di seluruh Ukraina. 

Pihak berwenang Kyiv mengatakan Rusia menggunakan drone buatan Iran dalam serangan tersebut.

Melansir dari Al Jazeera, kawanan pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak yang disebut Drone Kamikaze menargetkan ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Senin (17/10/2022), dan menewaskan setidaknya empat orang. Drone tersebut juga menargetkan fasilitas energi di Kyiv.

Baca juga: Pejabat Ukraina Kecam Iran atas Serangan Drone Kamikaze Rusia

Angkatan Udara Ukraina mengatakan pihaknya telah menghancurkan setidaknya 37 drone pada Senin. Sementara pejabat Teheran menyangkal Iran telah memasok Rusia dengan senjata.

Inilah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai Drone Kamikaze, yang diklaim digunakan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina:

1. Disebut "Kamikaze" atau "Bunuh Diri"

Tidak seperti drone yang kembali ke pangkalan setelah rudal diluncurkan, Drone Kamikaze atau 'Bunuh Diri' akan hancur saat digunakan dalam sebuah serangan.

Sebagai informasi, Kamikaze dalam bahasa Inggris umumnya merujuk pada serangan bunuh diri yang dilakukan awak pesawat Jepang pada akhir kampanye Perang Dunia II terhadap kapal-kapal sekutu.

Baca juga: POPULER Internasional: Serangan Drone Kamikaze di Ibu Kota Ukraina | PM Inggris Terancam Digulingkan

Menurut Analis pertahanan Alex Gatopoulos mengatakan amunisi ini dapat melayang di atas suatu area untuk mengidentifikasi target, sebelum menukik untuk menghancurkan target tersebut. Karena itu, drone ini juga disebut sebagai amunisi 'loitering' atau 'berkeliaran'.

Seperti rudal jelajah, drone ini dapat mencapai target berjarak ratusan kilometer jauhnya. Namun harga rudal jelajah jauh lebih mahal, dan Gatopoulos mengatakan drone kamikaze adalah 'alternatif yang lebih murah, namun tepat' untuk digunakan.

2. Asal Drone Kamikaze

Ukraina mengatakan Rusia mengimpor drone dari Iran, di mana senjata tersebut dikenal sebagai Shahed-136, yang dapat diterjemahkan sebagai 'bukti iman' tetapi juga dapat berarti 'martir'.

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak menuduh Teheran sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan orang Ukraina. 

Iran, yang sebelumnya menyebut kehadiran NATO di Eropa Timur sebagai penyebab perang, telah membantah memasok senjata ke Rusia.

Gatopoulos mengatakan drone kamikaze tidak mungkin dibuat oleh Rusia, karena Moskow telah tertinggal dalam mengembangkan drone taktis kelas bawah, terutama yang bersenjata.

Baca juga: Rusia Kembali Bombardir Ibu Kota Ukraina dengan Drone Iran

Seorang analis di King's College London, Samir Puri mengatakan beberapa bentuk perjanjian penjualan kemungkinan telah terjadi antara Moskow dan Teheran.

"(Drone ini) dibeli dari Iran, dipindahkan ke zona perang dan digunakan, saya pikir, sangat banyak sebagai senjata yang akan terus membingungkan pertahanan udara Ukraina dengan menambahkan sesuatu yang lain dalam campuran," kata Puri.

3. Apakah Drone Kamikaze dapat mengubah arah perang di Ukraina?

Meski Drone Kamikaze harganya jauh lebih murah daripada rudal jelajah, tetapi sebenarnya harganya tetap lumayan, apalagi drone ini tergolong senjata sekali pakai.

Untuk mendatangkan satu drone ini dilaporkan membutuhkan biaya sebesar 20 ribu dolar AS, kata Puri.

“Itu sebenarnya (biaya) yang cukup banyak ketika Anda memikirkan fakta bahwa mereka, menurut definisi, adalah senjata sekali pakai,” ujarnya.

Meski begitu, penggunaan Drone Kamikaze menghadirkan tantangan bagi pertahanan udara Ukraina, kata juru bicara angkatan udara Ukraina kepada The Associated Press.

Sementara negara-negara Barat telah berjanji akan meningkatkan perjuangan Kyiv, dengan menghadirkan sistem senjata yang dapat menembak jatuh pesawat tak berawak.

Baca juga: Angkatan Udara Ukraina Hancurkan 15 Drone Kamikaze Shaded-136 Buatan Iran

Kenyataannya banyak dari persenjataan itu belum tiba, dan dalam beberapa kasus mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan lagi sampai bisa digunakan pasukan Kyiv.

Meski pengerahan pesawat tak berawak akan memberi Ukraina sistem senjata lain yang perlu dikhawatirkan, itu tidak mungkin menjadi pengubah permainan, kata Puri.

“Dalam dan dari diri mereka sendiri, tidak ada satu pun sistem senjata seperti ini yang dapat mengubah hasil perang,” tegas Puri.

Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina dengan Drone Iran

Rusia  bombardir Ibu Kota Ukraina, Kiev, Senin (17/10/2022) pagi waktu setempat.

Serangan itu disebut menggunakan drone Iran yang mengenai area perumahan dan menimbulkan sejumlah ledakan.

Serangan ke Kiev ini menjadi kedua dalam sepekan saat waktu sibuk kota tersebut.

Dikutip dari Mirror, ledakan itu bisa didengar dari Distrik Shevchenkivskiy sekitar pukul 7 waktu setempat.

Salah satunya juga terdengar dari stasiun kereta.

Baca juga: Sirene Serangan Udara di Kyiv Berbunyi, 4 Serangan Drone Kamikaze Targetkan Apartemen

Sedangkan dua ledakan lainnya dilaporkan terjadi pada pukul 8 pagi waktu setempat.

Ledakan itu dipercaya sebagai hasil dari serangan Kamikaze drone Iran.

Wali Kota Kiev Vitali Klitschko menuliskan di media sosial bahwa sejumlah area perumahan mengalami kerusakan karena ledakan tersebut dan tim penyelamat langsung dikerahkan.

“Ledakan terjadi di distrik Shevchenkivskyi, di pusat Ibu Kota. Semua bantuan telah dilakukan di area tersebut. Detailnya akan diungkapkan nanti. Peringatan udara dilanjutkan. Bertahanlah di tenpat perlindungan,” tulis Klitschko di Telegram.

Pejabat di Kiev mengatakan pada pukul 9 waktu setempat, sebanyak empat serangan telah mendera kota.

Pemadaman listrik dilaporkan di daerah sekitarnya tak lama setelah itu, dan sebuah bangunan perumahan bertingkat tinggi juga dilaporkan mengalami kerusakan.

Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Ukraina, Emine Dzheppar, membagikan gambit puing-puing dari salah satu drone Shahed-136, yang menghantam Kiev.

Sejumlah ledakan juga terjadi sejam setelah serangan drone itu, yang diyakini disebabkan tembakan pertahanan Ukraina ke drone atau rudal yang akan menyerang mereka.

Baca juga: Apa Itu Drone Kamikaze? Senjata Udara yang Digunakan Rusia Serang Kyiv Ukraina

Distrik Shevchenkivskiy, area yang popular untuk pelajar juga mengalami kerusakan pekan lalu, dalam pengeboman yang paling intens di Ukaina sejak awal perang.

Iran sendiri sebelumnya sempat membantah bahwa mereka memberikan bantuan drone kepada Rusia.

Mereka menegaskan bahwa perang bukanlah jawaban atas masalah Rusia dan Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini