News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rudal Rusia Tabrak Infrastruktur di Seluruh Ukraina, Hancurkan Fasilitas Listrik dan Air

Penulis: Rica Agustina
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria berdiri di dasar kawah bekas ledakan rudal di Kyiv tengah pada 10 Oktober 2022. - Rudal milik Rusia menabrak infrastruktur di seluruh Ukraina dan menghancurkan fasilitas listrik dan air.

Moskow membantah menargetkan warga sipil.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap militer dan infrastruktur energi di seluruh Ukraina menggunakan senjata presisi tinggi.

Sebuah pesawat tak berawak mendekati serangan di Kyiv pada 17 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Rudal milik Rusia menabrak infrastruktur di seluruh Ukraina dan menghancurkan fasilitas listrik dan air. (Yasuyoshi CHIBA / AFP)

Baca juga: Jet Militer Rusia Su-34 Tabrak Gedung di Perbatasan Ukraina, 6 Orang Tewas

Di kota pelabuhan Mykolaiv, seorang saksi mata dari Reuters mengatakan mereka mendengar tiga ledakan pada Selasa dini hari.

Sebuah rudal telah menghancurkan satu sayap sebuah bangunan di pusat kota, meninggalkan kawah besar, kata saksi.

Seorang petugas pemadam kebakaran terlihat menarik mayat seorang pria dari puing-puing.

"Di Mykolaiv, musuh menghancurkan sebuah bangunan perumahan dengan rudal S-300. Seseorang tewas," kata Zelensky.

"Ada juga serangan di pasar bunga, taman kastanye. Saya ingin tahu apa yang dilawan teroris Rusia di fasilitas yang benar-benar damai ini?"

Serangan Rusia mengikuti kemajuan pasukan Ukraina di timur dan selatan dan terjadi setelah ledakan 8 Oktober di sebuah jembatan yang menghubungkan daratan Rusia ke Krimea.

Sekretaris pers Presiden AS Joe Biden Karine Jean-Pierre mengatakan Gedung Putih sangat mengutuk serangan rudal Rusia dan berbicara tentang kebrutalan Presiden Vladimir Putin, Senin (17/10/2022).

Putin mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam "operasi khusus" untuk membasmi apa yang disebutnya nasionalis berbahaya.

Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras, dengan bantuan senjata yang dipasok oleh AS dan sekutunya, yang juga telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya untuk memaksanya mundur.

Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini