TRIBUNNEWS.COM - Militer Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 13 pesawat tak berawak "kamikaze" di atas wilayah Mykolaiv selatan semalam, menurut sebuah pernyataan di Telegram, Rabu (19/10/2022).
Pasukan Rusia menyerang wilayah Mykolaiv dua kali menggunakan drone kamikaze.
Sebelas drone ditembak jatuh oleh pertahanan udara komando udara selatan, dan dua lagi oleh tentara Garda Nasional Ukraina dan Dinas Perbatasan Negara Ukraina.
"Pada malam 18-19 Oktober, musuh menyerang wilayah Mykolaiv dua kali dengan drone kamikaze 'Shahed-136'," kata Angkatan Bersenjata, sebagaimana dikutip CNN.
"Sebelas ditembak jatuh oleh pertahanan udara komando udara selatan, dua lagi oleh entara Garda Nasional Ukraina dan Dinas Perbatasan Negara Ukraina."
Di unggahan Telegram sebelumnya, militer Ukraina mengatakan total 12 drone telah dibawa keluar.
Baca juga: Dahsyatnya Drone Iran, Bak Kawanan Tawon Hantui Langit Ukraina, Porak-porandakan Ibu Kota Kiev
Ukraina telah menghadapi serangan luas pada infrastruktur penting dan sumber daya minggu ini yang melibatkan drone dan rudal jelajah.
Drone kamikaze merupakan satu di antara senjata yang digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina.
Tidak seperti drone militer yang lebih tradisional, drone kamikaze lebih besar dan lebih cepat kembali ke pangkalan setelah menjatuhkan rudal.
Drone kamikaze dirancang untuk menabrak target dan meledak, meledakkan hulu ledak mereka dan menghancurkan drone dalam prosesnya.
Militer Ukraina dan intelijen AS mengatakan Rusia menggunakan drone serang buatan Iran.
Para pejabat AS mengatakan pada bulan Juli bahwa Iran telah mulai memamerkan drone seri Shahed ke Rusia di Lapangan Terbang Kashan di selatan Teheran bulan sebelumnya.
Pada bulan Agustus, pejabat AS mengatakan Rusia telah membeli drone ini dan melatih pasukannya bagaimana menggunakannya.
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Rusia telah memesan 2.400 drone Shahed-136 dari Iran.
Pemadaman Listrik di Ukraina
Serangan Rusia tela menyebabkan pemadaman listrik di kota-kota dan desa-desa di wilayah Ukraina tengah, seorang pejabat militer mengatakan dalam sebuah unggahan Telegram, Rabu.
Baca juga: Terancam Dikepung Militer Ukraina, Komandan Rusia Minta Penduduk Kherson Dievakuasi
"Rusia telah menyerang wilayah itu sepanjang malam dengan berbagai senjata. Dua distrik, Kryvyi Rih dan Nikopol, ditembaki," kata Valentyn Reznichenko, kepala administrasi militer regional Dnipropetrovsk.
"Infrastruktur energi di distrik Kryvyi Rih terkena roket menyebabkan kerusakan serius."
"Tidak ada listrik di kota-kota dan desa-desa di komunitas teritorial Apostolove, Zelenodolsk, Shyroke dan Sofiivka, dan salah satu distrik Kryvyi Rih."
Ada juga "pemadaman air" di komunitas yang sama, tambah unggahan itu.
Sebelumnya, Wali Kota Kryvyi Rih mengatakan beberapa bagian kota itu tanpa listrik karena pemogokan semalam di fasilitas energi.
Sementara itu di Kota Enerhodar yang diduduki Rusia di tenggara Ukraina menghadapi pemadaman listrik dan air karena penembakan semalam, kata Wali Kota Dmytro Orlov.
"Pada malam hari, Enerhodar diserang lagi. Kota ini sebagian tanpa listrik dan air. Penembakan, pertama dari zona industri, dan kemudian kota itu sendiri, dimulai sekitar tengah malam dan tidak berhenti di pagi hari," kata Orlov.
"Ada laporan kerusakan salah satu gardu induk, serta gedung panitia pelaksana dewan kota," lanjutnya, seraya menambahkan belum ada informasi mengenai potensi korban.
Kota ini terletak di tepi selatan Sungai Dnipro, dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Rica Agustina)