TRIBUNNEWS.COM - Inflasi Inggris melonjak kembali di atas 10 persen pada September 2022.
Data resmi menunjukkan pada Rabu (20/10/2022) bahwa situasi ini terjadi karena naiknya harga pangan.
Indeks Harga Konsumen (CPI) meningkat menjadi 10,1 persen pada skala tahunan.
Angka ini naik dari 9,9 persen pada Agustus, Kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dikutip Al Jazeera, data September cocok dengan tingkat yang dilaporkan pada Juli.
Tercatat sebagai yang tertinggi dalam 40 tahun sebagai akibat dari tagihan energi yang sangat tinggi.
Baca juga: Inflasi Inggris Tembus Rekor, Melonjak 10,1 Persen Tertinggi dalam 40 Tahun
Harga makanan dan minuman non-alkohol adalah pendorong inflasi terbesar di bulan September karena naik 14,5 persen.
Ini merupakan lompatan terbesar sejak April 1980, menurut perkiraan model historis CPI.
Harga hotel juga meningkat pada bulan September, kata ONS.
"Saya mengerti bahwa keluarga di seluruh negeri sedang berjuang dengan kenaikan harga dan tagihan energi yang lebih tinggi," kata kanselir baru Inggris Jeremy Hunt dalam sebuah pernyataan terpisah.
“Pemerintah ini akan memprioritaskan bantuan untuk yang paling rentan sambil memberikan stabilitas ekonomi yang lebih luas dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang akan membantu semua orang.”
Kekacauan pasar
Pemerintah telah diguncang oleh kekacauan di pasar setelah anggaran yang menjanjikan pemotongan pajak tanpa biaya.
Baca juga: Rizal Ramli: Upah Buruh Naik 1 Persen, Inflasi Makanan Bisa 17 Persen, Ini Pemiskinan Massal
Sebagian besar tindakan itu telah dibatalkan, membuat Perdana Menteri Liz Truss berjuang untuk menyelamatkan pekerjaannya.