TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja Palestina meninggal karena luka yang dideritanya ketika ditembak tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Serangan tersebut dialami Mohammad Fadi Nouri (16) sebulan lalu.
`Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan Nouri meninggal pada Kamis (20/10/2022).
Dikutip Al Jazeera, Nouri ditembak di perut selama konfrontasi di pinggiran Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Kematian Nouri diumumkan ketika orang-orang Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki dan Tepi Barat memulai pemogokan umum yang berlangsung satu hari.
Dalam aksi tersebut, warga Palestina menyerukan konfrontasi dengan pasukan Israel.
Baca juga: Pria Palestina Tewas setelah Ditembak Pasukan Israel di Tepi Barat, Sempat Dilarikan ke RS
Penutupan hari Kamis terjadi sebagai tanggapan atas pembunuhan warga Palestina lainnya, Uday Tamimi (22) pada Rabu malam (19/10/2022).
Israel klaim warga Palestina menyerang lebih dulu
Pihak berwenang Israel menuduh Tamimi melakukan penembakan pada 8 Oktober 2022 di pos pemeriksaan utama menuju kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem Timur.
Dalam insiden tersebut, satu tentara Israel tewas dan lainnya terluka.
Dia diduga melakukan penembakan kedua di dekat pemukiman ilegal Israel Maaleh Adumim di Tepi Barat.
Setelah perburuan selama 12 hari, pasukan Israel membunuh Tamimi dalam baku tembak.
Media Israel melaporkan seorang penjaga keamanan dirawat karena luka ringan di tangan.
Video CCTV beredar di media sosial
Baca juga: Remaja 17 Tahun Asal Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel di Tepi Barat
Sebuah video CCTV dari baku tembak, yang berlangsung selama sekitar satu menit, dibagikan di media sosial.
Tamimi dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Pasukan Israel memberlakukan pengepungan empat hari di kamp pengungsi Shuafat dan daerah sekitarnya setelah serangan 8 Oktober 2022.
Di mana 130.000 orang dicegah masuk atau keluar dari lokasi tersebut.
Pemogokan umum
Semua kelompok dan institusi politik utama Palestina di seluruh Tepi Barat dan Yerusalem Timur, termasuk partai Fatah yang berkuasa, mengumumkan pemogokan umum pada Rabu malam (19/10/2022).
Ratusan pemuda Palestina, termasuk orang-orang bersenjata, mengadakan pawai di beberapa kota Palestina dan kamp-kamp pengungsi.
Konfrontasi pecah dengan pasukan Israel di beberapa lokasi pada Kamis (20/10/2022).
Kerusuhan juga terjadi di persimpangan utama antara Ramallah dan Yerusalem, di Betlehem, Nablus dan Hebron.
Baca juga: Militer Israel Bunuh Dua Militan Palestina yang Tembak Mati Perwiranya di Tepi Barat
Partai Fatah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kamis akan menjadi hari "eskalasi pada semua titik konfrontasi atas jiwa martir dan pahlawan Uday Tamimi dan mengutuk kejahatan pendudukan".
Persatuan Umum Guru Palestina mengatakan pemogokan akan melibatkan semua sekolah dan kementerian pendidikan. Semua universitas Palestina di Tepi Barat juga bergabung dalam pemogokan.
Hamas, gerakan bersenjata yang mengatur Jalur Gaza yang terkepung, mengatakan dalam pernyataannya sendiri bahwa Tamimi “adalah ikon nasional yang mewakili keberanian Palestina dalam perjuangannya melawan penjajah”.
“Ruang operasi gabungan”, yang terdiri dari partai-partai politik utama di Gaza, mengutuk pembunuhan itu dan meminta penduduk wilayah Palestina untuk mengheningkan cipta di jalan-jalan pada Kamis siang sebagai penghormatan kepada Tamimi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)