TRIBUNNEWS.COM - Setelah Presiden China, Xi Jinping mengamankan masa jabatan tiga periode, spanduk protes pun bermunculan.
Isi protes tersebut adalah menentang Xi Jinping untuk duduk di kursi presiden kembali.
"Kehidupan bukan kebijakan nol-Covid, kebebasan bukan penguncian darurat militer, martabat bukan kebohongan, reformasi bukan revolusi budaya, suara bukan kediktatoran, warga negara bukan budak," tulis protes tersebut, dikutip dari CNN.
Sehari sebelumnya, kata-kata ini telah ditulis tangan dengan cat merah pada spanduk yang tergantung di atas jalan layang.
Spanduk lain di Jembatan Sitong mencela Xi sebagai "diktator" dan "pengkhianat nasional" dan menyerukan pemecatannya.
Kedua spanduk tersebut dengan cepat dihapus oleh polisi dan semua penyebutan protes dihapus dari internet China.
Baca juga: Xi Jinping Resmi Amankan Masa Jabatan Ketiga, Pemimpin Terkuat Sejak Mao Zedong
Tetapi tampilan pembangkangan politik yang berumur pendek – yang hampir tak terbayangkan di negara pengawasan otoriter Xi – telah bergema jauh di luar ibu kota China.
Hal ini memicu tindakan solidaritas dari warga negara China di dalam China dan di seluruh dunia.
Selama seminggu terakhir, ketika para elit partai berkumpul di Aula Besar Rakyat Beijing untuk memuji Xi dan kebijakannya di Kongres Partai ke-20, slogan-slogan anti-Xi yang menggemakan spanduk Jembatan Sitong telah bermunculan di semakin banyak kota dan ratusan kota di China.
Bahkan, slogan-slogan itu tertulis di dinding dan pintu kamar mandi umum.
Di luar negeri, banyak poster anti-Xi dipasang oleh mahasiswa China.
Baca juga: Xi Jinping akan Memimpin China untuk Periode Ketiga
Di bawah Xi, partai tersebut telah meningkatkan pengawasan dan kontrol diaspora Tiongkok, mengintimidasi dan melecehkan mereka yang berani berbicara dan mengancam keluarga mereka di rumah.
CNN berbicara dengan dua warga China yang mencoret-coret slogan protes di kamar mandi dan setengah lusin mahasiswa China perantauan yang memasang poster anti-Xi di kampus mereka.
Banyak yang mengatakan mereka terkejut dan tergerak oleh demonstrasi Jembatan Sitong dan merasa terdorong untuk menunjukkan dukungan kepada pemrotes.