News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mohammed Shatayyeh Tidak Ingin Indonesia Jadi Mediator Palestina-Israel, Ini Harapannya

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammed Shatayyeh pada konferensi pers terkait kunjungan resminya ke Indonesia pada Selasa (25/10/2022) di Hotel Borobudur, Jakarta.

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammed Shatayyeh mengungkapkan pihaknya tidak ingin Indonesia menjadi mediator Palestina dan Israel.

Namun, Shatayyeh berharap Indonesia selalu berada di sisi Palestina sampai diakui sebagai negara yang berdaulat.

Hal ini disampaikan Shatayyeh pada konferensi pers terkait kunjungan resminya ke Indonesia pada Selasa (25/10/2022) di Hotel Borobudur, Jakarta.

"Saya yakin, Indonesia akan tetap berdiri kokoh untuk hak Palestina. Apa yang kami inginkan dari Indonesia bukan untuk menjadi mediator. Indonesia tidak akan pernah jadi mediator, tapi Indonesia ada di sisi Palestina," ujarnya.

Baca juga: Indonesia-Palestina Jalin Kerja Sama Teknis Pengawasan Obat dan Makanan

Bicara tentang mediasi Palestina-Israel, menurutnya hal itu sudah dilakukan banyak negara.

Eropa misalnya telah memediasi Israel-Palestina sejak lama, begitu pula Amerika Serikat (AS) juga telah memediasi Palestina-Israel sejak 1991, dan Norwegia telah memediasi Palestina-Israel sejak tahun 1993.

Namun, menurut PM Palestina, isunya bukan tentang mediasi, tapi isunya tentang niat.

Sebab Israel tidak memiliki niatan untuk mengakhiri penjajahan dan pencaplokan wilayah Palestina.

"Karena itu saya yakin, Indonesia akan tetap berdiri kokoh untuk hak Palestina," ujarnya.

Baca juga: Jokowi: Indonesia Konsisten Terus Mendukung Perjuangan Bangsa Palestina

Shatayyeh berharap Indonesia ada untuk perdamaian dan keadilan bagi Palestina dan siapapun.

Ia juga berharap Indonesia selalu dan terus ada untuk hak Palestina hingga menjadi negara yang berdaulat dan juga diakui sebagai negara berdaulat.

"Ini apa yang saya dengar dari Presiden (Jokowi), dan saya berterima kasih untuknya," ujar PM Palestina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini