Rusia membawa unit militer baru ke Kherson saat bersiap untuk mempertahankan kota dalam menghadapi serangan balasan Ukraina, kata kepala direktorat intelijen pertahanan Ukraina.
Kyrylo Budanov juga mengatakan Rusia akan memperlambat kemajuan pasukan Ukraina di selatan hanya sekitar dua minggu jika meledakkan bendungan hidroelektrik Kakhovka dekat Kherson.
Ukraina dan AS kecam pernyataan Rusia soal bom kotor
Ukraina dan Amerika Serikat (AS) mengecam saran dari Rusia bahwa Ukraina sedang bersiap untuk menggunakan “bom kotor” sebagai kebohongan yang berbahaya.
Dewan keamanan nasional Gedung Putih juga menolak klaim Shoigu.
"Dunia akan melihat melalui segala upaya untuk menggunakan tuduhan ini sebagai dalih untuk eskalasi," kata sebuah pernyataan.
Pengawas nuklir PBB akan kirim inspektur ke Ukraina
Baca juga: Intelijen Kyiv: Rusia Boyong Unit Militer Baru ke Kherson, Bersiap untuk Serangan Balasan Ukraina
Pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang mempersiapkan untuk mengirim inspektur dalam beberapa hari mendatang ke dua situs Ukraina.
Rencana tersebut disusun setelah Kyiv meminta misi ahli dikirim untuk membantah klaim Rusia bahwa Ukraina berencana untuk menggunakan "bom kotor".
Kata AS soal penggunaan senjata nuklir oleh Rusia
AS tidak memiliki indikasi bahwa Rusia telah memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir, biologi atau kimia, kata seorang pejabat militer AS.
AS yakin Rusia “menjaga jalur komunikasi tetap terbuka” setelah Moskow meminta panggilan antara menteri pertahanan AS Lloyd Austin dan menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada hari Minggu, pejabat itu menambahkan.
PBB tegaskan perlu langkah mendesak terkait ekspor biji-bijian
PBB mengatakan langkah-langkah mendesak diperlukan untuk meringankan simpanan lebih dari 150 kapal yang terlibat dalam kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian dari pelabuhan di Laut Hitam.