TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintah Rusia telah menyampaikan pemberitahuan kepada Amerika Serikat tentang rencananya mengge.lar latihan perang menggunakan senjata nuklir tahunan yang sudah mereka rencanakan.
Menurut Washington, upaya Pemerintah Rusia menyampaikan pemberitahuan awal ini merupakan sebuah langkah yang menurunkan risiko salah perhitungan.
Para pejabat AS mengatakan, berdasarkan Perjanjian START Baru, Rusia wajib memberikan pemberitahuan terlebih dahulu tentang peluncuran rudal tersebut.
Melansir Euronews, Moskow telah menggunakan peringatan dan ancaman nuklir sejak awal invasinya ke Ukraina pada Februari.
Pejabat AS menggambarkan hal tersebut sebagai sesuatu yang "sembrono". AS mengatakan pihaknya memprediksi Rusia untuk melakukan uji peluncuran rudal selama latihan tahunan "Grom" kekuatan nuklir strategisnya.
AS mencatat, Di masa lalu, Rusia telah menembakkan rudal balistik antar-benua.
"AS telah diberitahu, dan, seperti yang telah kami soroti sebelumnya, ini adalah latihan rutin tahunan oleh Rusia," juru bicara Brigadir Jenderal Angkatan Udara AS Patrick Ryder mengumumkan pada jumpa pers.
Latihan semacam itu merupakan tantangan potensial bagi AS dan sekutunya, karena Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia di tengah agresi yang sedang berlangsung terhadap Ukraina.
Baca juga: 22 Negara Antre Beli Drone Bersenjata Buatan Iran Setelah Digunakan Perang Rusia Vs Ukraina
Pertanyaan juga muncul, apakah Moskow dapat melepaskan senjata nuklir "taktis" dengan hasil lebih rendah di tanah Ukraina.
Rusia sebelumnya menuding bahwa Ukraina tengah bersiap menggunakan "bom kotor" di negaranya sendiri.
Mengutip Arab News, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tujuan serangan "bom kotor" oleh Ukraina yakni menyalahkan kontaminasi radioaktif yang dihasilkan bom tersebut pada Rusia.
"Tujuan dari provokasi adalah untuk menuduh Rusia menggunakan senjata pemusnah massal di teater militer Ukraina dan dengan cara itu meluncurkan kampanye anti-Rusia yang kuat di dunia," katanya.
Zelensky mengatakan tuduhan Rusia adalah tanda bahwa Moskow merencanakan serangan semacam itu sendiri dan akan menyalahkan Ukraina.
“Jika Rusia menelepon dan mengatakan bahwa Ukraina diduga sedang mempersiapkan sesuatu, itu berarti satu hal: Rusia telah menyiapkan semua ini,” katanya.
“Jadi ketika hari ini Menteri Pertahanan Rusia mengadakan korsel telepon dan memanggil menteri luar negeri dengan cerita tentang apa yang disebut bom nuklir 'kotor', semua orang memahami semuanya dengan baik,” tambahnya.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie | Sumber: Kontan