Korea Utara Tembakkan Rudal ke Selatan untuk Pertama Kali sejak Perang Korea

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara. - Rudal balistik telah ditembakkan Korea Utara ke arah Korea Selatan.
Rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara. - Rudal balistik telah ditembakkan Korea Utara ke arah Korea Selatan.

TRIBUNNEWS.COM - Rudal balistik jarak pendek kembali ditembakkan Korea Utara ke arah Korea Selatan.

Hal ini adalah untuk pertama kalinya yang dilakukan Korea Utara sejak Perang Korea.

Rudal tersebut mendarat di dekat Pulau Ulleungdo, Korea Selatan dan memicu alarm serangan udara di pulau tersebut.

Penduduk di Pulau Ulleungdo diminta untuk mengungsi dan mencari perlindungan.

Pyongyang menembakkan setidaknya tiga rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya,

Dikutip dari BBC, pihak berwenang Korea Selatan segera mengutuk peluncuran tersebut.

Baca juga: Dianggap Provokasi Korea Utara, AS dan Korsel Diminta Hentikan Latihan Perang Vigilant Storm

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol telah mengadakan pertemuan Kabinet Keamanan Nasional.

Korea Utara menembakkan rudal tersebut sehari setelah Pyongyang memperingatkan Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk berhenti melakukan latihan militer bersama.

Pyongyang mengancam akan menindaklanjuti dengan langkah-langkah "kuat".

Baik pihak berwenang Korea Selatan maupun Jepang merekam rudal tersebut pada Rabu pagi, termasuk rudal yang telah menembus Garis Batas Utara.

Rudal itu jatuh di perairan internasional, sekitar 26km selatan perbatasan demarkasi maritim, 57km timur Kota Sokcho Korea Selatan dan 168km barat laut pulau Ulleungdo.

Baca juga: Korea Utara Ancam AS dan Korea Selatan, Tuntut Hentikan Latihan Militer Bersama

Ancaman Nuklir Terselubung

Militer Korea Utara menembakkan rudal balistik ke laut Kamis, 6 Oktober 2022 berdasar informasi yang diedarkan militer Korea Selatan. (NDTV)

Peluncuran rudal balistik Korea Utara terjadi setelah Pyongyang mengancam AS dan Korea Selatan yang melakukan latihan militer bersama.

Ancaman tersebut merupakan ancaman terselubung Korea Utara untuk menggunakan senjata nuklir mereka.

"Peluncuran rudal Korea Utara sangat tidak biasa dan tidak dapat diterima karena jatuh di dekat perairan teritorial Korea Selatan di selatan Garis Batas Utara untuk pertama kalinya," kata Direktur Operasi untuk Gabungan Korea Selatan, Kang Shin-chul, dikutip dari SCMP.

Militer Korea Selatan mengatakan, rudal dari berbagai jenis terbang menuju pantai timur dan barat semenanjung Korea, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Dalam pernyataan sebelumnya, Kepala Staf Gabungan mengatakan, setidaknya satu rudal mendarat di perairan internasional 26 kilometer selatan perbatasan laut timur Korea dan 167 kilometer barat laut pulau Ulleung Korea Selatan.

Baca juga: Hadapi Ancaman Rudal Korea Utara, Korea Selatan dan Amerika Serikat Gelar Latihan Udara Bersama

Kepala Staf Gabungan mengatakan, Korea Selatan tidak akan mentolerir provokasi Korea Utara dan akan dengan tegas menangani mereka dalam koordinasi yang erat dengan AS.

Dikatakannya, Korea Selatan telah meningkatkan postur pengawasannya di Korea Utara.

Permusuhan di semenanjung Korea telah memuncak dalam beberapa bulan terakhir, dengan Korea Utara menguji serangkaian rudal berkemampuan nuklir dan mengadopsi undang-undang yang mengizinkan penggunaan senjata nuklirnya secara pre-emptive dalam berbagai situasi.

Beberapa ahli masih meragukan Korea Utara dapat menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu dalam menghadapi pasukan AS dan Korea Selatan.

Korea Utara berargumen bahwa uji coba senjata baru-baru ini dimaksudkan untuk mengeluarkan peringatan kepada Washington dan Seoul, atas rangkaian latihan militer gabungan mereka yang dipandang sebagai latihan invasi.

Perlu diketahui, AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer bersama pada minggu ini, yang melibatkan setidaknya 240 pesawat tempur.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini