Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Militer Korea Selatan meluncurkan 80 jet tempur termasuk pesawat siluman F-35A, sebagai balasan atas serangan rudal yang secara aktif ditembakan Korea Utara di wilayah sengketa semenanjung Korea.
Sebelum Korsel melepaskan jet tempurnya, angkatan perang Korea Utara diketahui telah lebih dulu memobilisasi 180 pesawat untuk bermanuver di sebelah utara perbatasan hingga wilayah lepas pantai selama empat jam dimulai dari pukul 11.00 pagi waktu setempat pada Jumat (2/11/2022).
Padahari sebelumnya, tepatnya pada Kamis (3/11/2022) Korea Utara juga turut menembakkan lebih dari 80 peluru artileri serta rudal balistik antarbenua (ICBM) ke laut yang berbatasan dengan Garis Demarkasi Militer antara kedua Korea.
Alasan ini yang kemudian membuat pemerintah Korea Selatan geram, hingga mereka nekat melakukan aksi balas.
Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan cara tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menghentikan aksi serangan yang dilakukan Korut.
Mengingat sebelumnya pemerintah Korut telah menghiraukan peringatan yang dikirimkan Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Baca juga: TNI AU Pamerkan Simulator Jet Tempur F-16 pada Indo Defence 2022 di JI Expo Kemayoran
Serangan seperti ini bukanlah kali pertama yang dilakukan Korut, pada bulan lalu Reuters melaporkan bahwa Korea Utara juga telah mengirimkan 10 pesawat tempur ke perbatasan, hingga memicu tanggapan operasional otomatis dari Angkatan Udara Korea Selatan.
Bahkan imbas perpecahan tersebut, Sejumlah diplomat asal Washington meminta Dewan Keamanan PBB untuk menggelar sidang secara terbuka guna membahas situasi panas yang tengah terjadi di kawasan semenanjung Korea ini.
Baca juga: Jet Tempur Rusia Tabrak Gedung di Siberia, 2 Awak Su-30 Tewas
Lebih lanjut usai pemerintah Korsel melepaskan puluhan jet tempur, militer asal negri gingseng ini lantas kembali melangsungkan latihan akbar bersama Amerika dengan mengerahkan 140 unit pesawat Angkatan Udara Korea Selatan seperti F-35A, F-15K, serta 240 unit pesawat Angkatan Udara AS meliputi F-35B, EA-18, U-2, dan satu unit pesawat tanker KC-30A dari Australia.
Latihan yang dinamai Vigilant Storm awalnya akan ditutup pada Jumat sore, namun setelah Korut makin gencar melakukan serangan latihan ini diperpanjang hingga Sabtu (5/11/2022).