TRIBUNNEWS.COM - Pejabat dari Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Moskow telah bertemu dengan bintang bola basket Amerika yang dipenjara Brittney Griner, Kamis (3/11/2022).
Kantor Administrasi Presiden Joe Biden bersumpah untuk terus mengupayakan pembebasannya.
Dilansir Al Jazeera, kunjugan tersebut merupakan akses konsuler AS pertama yang dimiliki Griner sejak awal Agustus.
Griner dihukum karena tuduhan narkoba karena membawa kartrid vape yang mengandung ganja ke Rusia.
Pebasket tersebut lantas dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.
"Para pejabat AS selama pertemuan itu melihat kegigihan dan ketekunan Griner terlepas dari keadaannya saat ini”, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menulis di Twitter.
Baca juga: Rusia Selalu Menargetkan Jaringan Energi Ukraina, Zelensky: Terorisme Energi
Grinner pernah meraih medali emas Olimpiade dua kali.
Dia adalah satu di antara dua warga negara AS yang menurut Washington dipenjara secara tidak adil di Rusia.
Sebut saja Paul Whelan, seorang veteran Marinir AS yang dijatuhi hukuman 16 tahun penjara pada tahun 2020 atas tuduhan spionase.
Ditangkap sebelum Rusia melancarakan invasi
Penangkapan Griner awal tahun ini terjadi beberapa hari sebelum Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina.
Kasusnya telah melewati sistem pengadilan Rusia di tengah hubungan yang tegang antara Moskow dan Washington selama perang.
Baca juga: Profil Brittney Griner, Pebasket Wanita Amerika Serikat yang Dihukum 9 Tahun Penjara di Rusia
Pekan lalu, pengadilan Rusia menguatkan hukuman sembilan tahun Griner, yang oleh pengacara bintang bola basket itu dianggap berlebihan.
Dalam persidangan sebelumnya, Griner mengatakan dia tidak bermaksud membawa kartrid vape ke Rusia.
Sejak penangkapan Griner, kerabat, rekan satu tim , dan pendukungnya telah meminta pemerintah AS untuk sepenuhnya mendukung kasus ini untuk mengamankan pembebasannya.
Bulan lalu, Biden bertemu keluarga Griner dan Whelan untuk memberi tahu mereka tentang upaya pemerintahannya.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)