Gang sempit ini penuh sesak dengan orang-orang yang mencoba keluar.
Tidak dijelaskan tentang pengendalian massa --baik pada malam hari atau pada hari-hari jelang Halloween.
"Kami menerima laporan ada tawuran di dekat gang, jadi saya langsung ke lokasi."
Saat itulah polisi Kim Baek-gyeom melihat banyak orang berdesak-desakan. Orang-orang tertindih dan tergencet di ujung gang yang menghubungkan jalan utama.
Untuk mencoba mencegah lebih banyak desak-desakan, dia memutuskan bahwa dia perlu menghentikan orang lompat dari atas gang.
"Seperti yang Anda lihat di video, saya mulai berteriak dan meminta orang-orang untuk pindah ke tempat lain," katanya.
Sebagian besar orang di sekitarnya, mengikuti arahannya dan bahkan banyak yang mulai membantu mengarahkan orang-orang. Setelah itu, puluhan orang membantu melakukan CPR ke para korban karena upaya pengendalian massa dengan cepat berubah menjadi operasi penyelamatan.
Polisi Kim Baek-gyeom mengatakan, dia tidak melihat petugas polisi lain di tempat kejadian. Meskipun dia kemudian diberitahu bahwa orang lain ikut serta dalam penyelamatan darurat.
Bekerja sendiri --tanpa megafon atau rencana aksi dasar apapun-- dia dihadapkan pada pekerjaan yang mustahil, untuk mencoba mencegah bencana yang terjadi.
Kehilangan nyawa yang sangat besar telah meningalkan rasa bersalah yang kuat.
"Saya merasa tidak melakukan tugas secara maksimal. Saya tidak memenuhi tugas saya sebagai polisi Korea dan saya sangat menyesal," imbuhnya.
Pada Kamis (3/11), ibu korban tragedi Itaewon menghubungi polisi Kim Baek-gyeom untuk menyampaikan rasa terima kasih atas tindakannya malam itu.
"Saya sangat menyesal mengucapkan terima kasih kepadanya," kata polisi Kim.