Hal tersebut dikarenakan kedua belah pihak, baik Ukraina maupun Rusia, saling tuduh akan melakukan perusakan di bendungan ini.
"Ukraina telah mengatakan bahwa Rusia telah menambangnya dan bermaksud untuk meledakkannya, sementara Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina berencana untuk menembakkan rudal ke sana," kata Harry Fawcett dari Al Jazeera.
Tetapi jika bendungan itu dibobol, kata Fawcett, itu akan menjadi bencana besar bagi kedua belah pihak, “jadi masih ada banyak keraguan apakah salah satu dari mereka benar-benar ingin melakukannya”.
Bendungan itu menahan 19 juta meter kubik air dan terletak tidak jauh dari Kherson, kata Fawcett.
Baca juga: AS Dikabarkan Mendesak Ukraina untuk Adakan Pembicaraan dengan Rusia
Ukraina telah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa pasukan Moskow bermaksud meledakkan fasilitas strategis itu untuk menyebabkan banjir.
Serangan Rusia selama sebulan terakhir, telah menghancurkan sekitar sepertiga dari pembangkit listrik Ukraina, dan pemerintah telah mendesak Ukraina untuk menghemat listrik sebanyak mungkin.
Tetapi sampai sekarang, Ukraina jarang menyerang infrastruktur energi sipil yang dikuasai Rusia di wilayah yang dianeksasi oleh Moskow, lebih memilih untuk menargetkan jalur pasokan tentara Rusia.
Gubernur Kherson, Vladimir Saldo mengatakan, penghancuran bendungan akan menyebabkan banjir di tepi kiri Sungai Dnieper.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bulan lalu bahwa pasukan Rusia telah menambang pembangkit listrik tenaga air Kakhovka dengan maksud untuk meledakkannya.
Baca juga: Korea Utara Dilaporkan Diam-diam Bantu Rusia, Kirimkan Ratusan Peluru Artileri Via Kereta
Ia memperingatkan, kehancurannya dapat menyebabkan banjir bandang bagi ratusan ribu orang.
Dia mengatakan, pemotongan pasokan air ke selatan juga dapat berdampak pada sistem pendingin pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, terbesar di Eropa.
Ukraina Pusatkan Tank dan Lapisan Baja di Kherson
Angkatan bersenjata Ukraina memusatkan sejumlah besar tank dan kendaraan lapis baja di dekat wilayah Kherson.
"Banyak unit peralatan sedang dikonsentrasikan, dengan semakin banyak kendaraan lapis baja, tank dibawa," kata Wakil Kepala Wilayah, Kirill Stremousov, dikutip dari TASS.