Dia sempat mengajukan suaka politik di beberapa negara di Eropa.
UNHCR di Belgia memberinya kredensial pengungsi, tetapi dia mengatakan tasnya yang berisi sertifikat pengungsi dicuri di stasiun kereta Paris.
Polisi Prancis kemudian menangkapnya, tetapi tidak dapat mendeportasinya ke mana pun karena dia tidak memiliki dokumen resmi.
Nasseri berakhir di Bandara Charles de Gaulle pada Agustus 1988 dan mulai tinggal di sana.
Kecerobohan birokrasi lebih lanjut dan undang-undang imigrasi Eropa yang semakin ketat membuatnya tetap berada di tanah tak bertuan resmi selama bertahun-tahun.
Ketika dia akhirnya menerima surat-surat pengungsi, dia justru terkejut dan merasa tidak aman meninggalkan bandara.
Nasseri dilaporkan menolak untuk menandatangani surat-surat itu dan akhirnya tinggal di bandara pada tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2006, ia dirawat di rumah sakit dan kemudian tinggal di tempat penampungan Paris.
Mereka yang berteman dengan Nasseri di bandara mengatakan tahun-tahun tinggal di ruang tanpa jendela berdampak pada kondisi mentalnya.
Dokter bandara pada 1990-an mengkhawatirkan kesehatan fisik dan mentalnya.
Seorang teman agen tiket membandingkannya dengan seorang tahanan yang tidak mampu "hidup di luar."
Beberapa minggu sebelum kematiannya, Nasseri kembali tinggal di Charles de Gaulle, kata pejabat bandara.
Kisah Nasseri Jadi Inspirasi
Kisah Nasseri mengilhami film "The Terminal" tahun 2004 yang dibintangi oleh Tom Hanks, serta film Prancis, "Lost in Transit," dan sebuah opera berjudul "Flight."