TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pengadilan di Teheran telah menjatuhkan hukuman mati kepada seseorang yang terlibat dalam aksi protes yang sedang berlangsung di Iran, Al Jazeera melaporkan.
Pengadilan juga menjatuhkan hukuman penjara kepada beberapa orang lainnya.
Adapun hukuman mati kepada demonstran adalah yang pertama di Iran.
Pengadilan mengatakan pada Minggu (13/11/2022) malam bahwa seorang individu yang tidak disebutkan namanya telah dijatuhi hukuman mati karena membakar pusat pemerintahan, mengganggu ketertiban umum, dan kolusi karena melakukan kejahatan terhadap keamanan nasional selain "moharebeh" (berperang melawan Tuhan) dan "korupsi di Bumi".
Lima orang lagi yang tidak disebutkan namanya, yang oleh pihak berwenang digambarkan sebagai perusuh, dijatuhi hukuman antara lima dan 10 tahun penjara atas tuduhan terkait keamanan nasional.
Pengadilan mencatat hukuman itu adalah awal dan perlu dikonfirmasi oleh pengadilan banding agar dianggap final dan rinciannya akan tersedia untuk umum.
Baca juga: Pasukan Keamanan Iran Tewaskan 326 Orang dalam Aksi Protes Kematian Mahsa Amini
Pengadilan sebelumnya mengatakan bahwa lebih dari 1.000 dakwaan telah dikeluarkan di Teheran saja, dengan ratusan lainnya diajukan terhadap orang-orang yang ditangkap di seluruh negeri.
Pengadilan publik pertama yang terkait dengan protes diadakan pada akhir Oktober di Teheran.
Anggota terkemuka dari lembaga politik menyerukan pengadilan jalur cepat untuk menghukum perusuh dan mencegah protes lebih lanjut.
Pekan lalu, mayoritas anggota parlemen Iran juga meminta pengadilan untuk menangani secara tegas para pelaku kejahatan dalam protes dan semua orang yang membantu kejahatan dan memprovokasi perusuh.
Seperti diketahui, protes dimulai pada pertengahan September setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi.
Mahsa Amini adalah seorang wanita berusia 22 tahun yang ditangkap di Teheran oleh polisi moralitas karena diduga tidak mematuhi aturan berpakaian yang diberlakukan oleh negara.
Protes terus berlanjut di tengah pembatasan internet yang sedang berlangsung, sementara peringatan ketiga protes November 2019 negara itu mendekati akhir pekan ini.
Protes itu meletus di seluruh Iran setelah harga bensin naik tiga kali lipat dalam semalam dan disertai dengan penutupan total internet yang berlangsung hampir seminggu.