TRIBUNNEWS.COM - Dalam pidatonya kepada para pemimpin dunia yang berkumpul di Bali, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menguraikan serangkaian kondisi yang diperlukan untuk mengakhiri perang Ukraina.
Berbicara secara virtual dari Ukraina , Zelensky mengatakan bahwa Rusia harus menegaskan kembali integritas teritorial Ukraina.
Zelensky juga menegaskan agar Moskow menarik pasukannya dari wilayah Ukraina dan membayar kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan.
Dilansir The Guardian, Zelensky menyerukan konferensi internasional untuk “memperkuat elemen kunci dari arsitektur keamanan pascaperang” dan mencegah terulangnya “agresi Rusia”.
“Ketika semua tindakan anti-perang dilaksanakan, sebuah dokumen yang mengkonfirmasikan berakhirnya perang harus ditandatangani oleh para pihak.”
Sepanjang pidatonya, Zelensky dengan tegas berterima kasih kepada “G19” – mengecualikan Rusia –.
Baca juga: Presiden Joe Biden Tiba di Lokasi KTT G20 dan Berfoto Bareng Jokowi'
Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berada di ruangan, tetapi Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov hadir dalam pertemuan di Bali.
Para pemimpin Barat mencoba untuk menyudutkan dan mengisolasi Rusia pada KTT G20 di Bali dengan mengatakan agresi Vladimir Putin di Ukraina yang telah menyebabkan krisis dunia dalam ketahanan pangan, utang yang menumpuk dan inflasi yang merajalela.
Jokowi imbau kurangi retorika terhadap Rusia
Dalam kesempatan KTT G20 di Bali, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pemimpin Barat untuk mengurangi retorika mereka sehubungan perang Rusia dengan Ukraina.
Menurut Politico, Jokowi mengimbau agar rekan-rekan Barat lebih fleksibel dan melihat kemungkinan menggunakan retorika yang tidak terlalu keras mengenai Moskow.
Hal itu dilakukan agar Rusia, yang diwakili Lavrov dalam KTT tersebut, menyetujui resolusi akhir KTT tersebut, katanya.
Baca juga: Perdana Menteri Inggris dan Kanada Asyik Nongkrong Minum Bir di Sebuah Kafe Bali di Sela KTT G20
Salah satu diplomat menuturkan, Jokowi menanggapnya sebagai keberhasilan pribadi jika deklarasi KTT G20 dapat dicapai.
Sumber tersebut menambahkan, Jokowi berulang kali menyesalkan bahwa dia memimpin KTT G20 paling sulit yang pernah ada.