Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Presiden China Xi Jinping secara blak-blakan menegur Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau saat perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali pada Kamis (17/11/2022).
Aksi ini terekam sorot media dalam KTT G20 Bali, dalam rekaman video tersebut Xi terlihat tengah melontarkan kata “tidak pantas” sambil memperlihatkan raut kemarahan saat berbincang dengan perdana menteri Kanada di sela KTT G20.
"Semua yang kita bicarakan sudah bocor ke surat kabar, itu tidak pantas, Itu bukan cara untuk melakukan pembicaraan, jika ada ketulusan dari pihak Anda," kata Xi kepada Trudeau melalui penerjemah sebagaimana dilansir The Guardian.
Baca juga: Akui Sempat Ada Serangan, Polri Ucapkan Terima Kasih ke Masyarakat Soal Kesuksesan KTT G20
Kemarahan Jinping terjadi setelah Presiden Trudeau membocorkan isu miring terkait adanya tuduhan yang menyebut bahwa Beijing secara sembunyi-sembunyi telah mendanai 11 kandidat dalam pemilihan federal Kanada di 2019 silam, termasuk membiayai kandidat klandestin.
Selain isu tersebut, Trudeau dilaporkan turut membahas hasil diskusinya dengan Xi Jinping terkait invasi Rusia ke Ukraina, intimidasi Korea Utara ke Korea Selatan, serta KTT COP15 tentang biodiversitas di Montreal kepada para media.
Alasan tersebut yang kemudian memicu kekesalan Jinping, hingga presiden China ini melemparkan kalimat bernada tinggi saat berbicara langsung dengan Trudeau.
Meski di akhir perbincangan Jinping menjabat tangan PM Kanada, namun terlihat apabila perdana menteri Kanada tampak terpukul usai melangsungkan pembicaraan empat mata dengan presiden Xi Jinping.
Di kesempatan lain Trudeau menjawab pertanyaan publik terkait teguran Jinping dalam perbincangan di sela KTT G20. Trudeau menegaskan bahwa dialog yang ia lakukan ke publik sesuai dengan hak asasi manusia yang berlaku dimana tiap orang dengan bebas dapat berkomunikasi secara terbuka.
"Di Kanada, kita percaya terhadap dialog yang bebas dan terbuka. Kita akan melanjutkan kerja bersama yang konstruktif, namun akan ada hal-hal yang kita tidak bisa setujui," kata Trudeau.
Baca juga: Alasan Jokowi Menyebut Presiden China Xi Jinping Sebagai Kakak Besar
Sebelum Jinping melontarkan kekesalannya, hubungan Kanada dengan China dilaporkan telah memburuk sejak 2018 silam, tepatnya setelah Kanada menahan eksekutif Huawei Technologies Co.
Situasi tersebut kian diperparah usai pemerintah China melakukan penangkapan serupa pada warga Kanada yakni Michael Kovrig dan Michael Spavor yang dituduh sebagai mata-mata. Meski konflik sudah mereda, namun hal tersebut tak lantas membuat hubungan geopolitik antara keduanya mendingin.