Badan tersebut mencatat bahwa pengelompokan tersebut mewakili dua pertiga populasi dunia dan empat per lima kekuatan ekonomi dunia.
“Di tengah utang, penghematan, dan krisis ketidaksetaraan, kami berharap jauh lebih banyak dari ekonomi terbesar dunia, terutama mengingat meroketnya kekayaan miliarder di halaman belakang mereka,” kata pemimpin G20 Oxfam, Joern Kalinski.
“Dunia membutuhkan tindakan nyata untuk mencegah bencana ekonomi bagi orang dan negara miskin," jelas Kalinski.
"Ttapi yang tersisa hanyalah jaminan daur ulang, krisis utang yang membara, dan vaksin serta langkah kesehatan yang berguna seperti memasang plester pada kaki yang patah," ucapnya.
Berita lain terkait KTT G20
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)