Mendapatkan 49 kursi di parlemen, kemenangan PAS menimbulkan kekhawatiran bagi sejumlah kelompok minoritas di Malaysia.
Malaysia memiliki kelompok etnis Tionghoa dan India yang signifikan yang memeluk agama lain.
Ada pula kekhwatiran investor atas dampak partai Islam terhadap kebijakan nasional.
Dilaporkan Independent, polisi telah memperketat keamanan karena unggahan di media sosial dapat memicu konflik rasial jika blok Anwar Ibrahim yang multietnis akhirnya menang.
Baca juga: Anwar Ibrahim: Penjara akan Sulit Bagi Eks PM Najib Razak yang Terbiasa dengan Gaya Hidup Mewah
Muslim Melayu mencakup dua pertiga dari 33 juta penduduk Malaysia.
Kepala polisi nasional Acryl Sani Abdullah Sani mengatakan pada hari Rabu (23/11/2022) bahwa keamanan telah diperketat di lokasi-lokasi strategis nasional untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Polisi juga telah memperingatkan tindakan tegas terhadap pengguna media sosial yang memicu sentimen ras dan agama.
Sebuah organisasi masyarakat sipil dan HAM mengatakan mereka mendeteksi pergerakan terkoordinasi di media sosial untuk mempromosikan blok Muhyiddin dan menjelekkan Anwar dan salah satu sekutunya yang didominasi China, Partai Aksi Demokratik, atau DAP.
Pendukung Islam sering menggunakan DAP sebagai momok untuk memperingatkan orang Melayu tentang dominasi politik China jika blok Anwar menang.
Organisasi tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa postingan tersebut menyalahkan DAP karena menyebabkan kekerasan pada tahun 1969 yang menewaskan ratusan orang, kebanyakan orang China.
Setelah kerusuhan tahun 1969, dibuat program khusus untuk memberikan hak istimewa kepada orang Melayu dalam pekerjaan, perumahan dan pendidikan.
Program itu bertujuan memberi lebih banyak kesempatan kepada orang Melayu untuk mempersempit kesenjangan kekayaan dengan orang China yang berpikiran bisnis.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)