Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Pemerintah Inggris pada Kamis (24/11/2022) memutuskan untuk berhenti menggunakan CCTV buatan China terkait dengan risiko keamanan.
“Keputusan itu diambil setelah peninjauan kemungkinan risiko keamanan saat ini dan masa depan yang terkait dengan pemasangan sistem pengawasan visual di kawasan pemerintah," kata Oliver Dowden, pejabat Inggris.
“Tinjauan tersebut telah mengingatkan ancaman terhadap Inggris dalam konektivitas sistem pemantauan ini, yang diperlukan adanya kontrol tambahan,” imbuhnya.
Dilansir dari CNBC, arahan tersebut berlaku untuk kamera yang dibuat oleh perusahaan yang tunduk pada undang-undang keamanan China dan mencakup panduan bagi departemen untuk memutuskan sambungan perangkat tersebut dari jaringan komputer inti dan mempertimbangkan untuk menghapus semuanya.
Baca juga: Inggris Siapkan Helikopter untuk Bantu Ukraina Pertahankan Wilayah
Itu terjadi berbulan-bulan setelah puluhan anggota parlemen menyerukan larangan penjualan dan penggunaan kamera keamanan yang dibuat oleh Hikvision.
“Mayoritas badan publik Inggris menggunakan kamera pengintai (CCTV) yang dibuat oleh Hikvision atau Dahua,” ungkap kelompok advokasi privasi Big Brother Watch.
Dalam sebuah pernyataan, Hikvision langsung membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa perusahaan akan berusaha lebih jauh untuk berhubungan dengan otoritas Inggris demi memahami keputusan tersebut.
“Hikvision tidak dapat mengirimkan data dari pengguna akhir ke pihak ketiga, kami tidak mengelola basis data pengguna akhir, kami juga tidak menjual penyimpanan cloud di Inggris Raya,” kata juru bicara perusahaan.
Di sisi lain, kantor Dahua yang berada di Inggris, hingga saat ini tidak memberikan klarifikasi terkait masalah tersebut.