News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iran Memanas

PBB Usut Pelanggaran HAM selama Protes di Iran, Soroti Penahanan 14 Ribu Orang dan 300 Kematian

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah gambar yang diperoleh AFP pada 21 September 2022, menunjukkan demonstran Iran membakar tempat sampah di ibu kota Teheran selama protes untuk Mahsa Amini, beberapa hari setelah dia meninggal dalam tahanan polisi. - Protes menyebar ke 15 kota di seluruh Iran semalam atas kematian wanita muda Mahsa Amini setelah dia ditangkap oleh polisi moral negara itu, media pemerintah melaporkan hari ini. Pada malam kelima unjuk rasa jalanan, polisi menggunakan gas air mata dan melakukan penangkapan untuk membubarkan massa hingga 1.000 orang, kata kantor berita resmi IRNA. (Photo by AFP)

Sebanyak 21 dari mereka akan menghadapi hukuman mati dan enam tahanan telah menerima hukuman mati.

Pemberontakan nasional yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menguasai lebih dari 150 kota dan 140 universitas di seluruh 31 provinsi di Iran.

“Kami menerima laporan, pengunjuk rasa yang terluka takut pergi ke rumah sakit karena berisiko ditangkap oleh pasukan keamanan,” kata Kepala Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, Kamis (24/11/2022), seperti diberitakan CNN Internasional.

Volker Turk mengaku khawatir dengan anak-anak dan mahasiswa yang ditangkap di sekolah karena dicurigai sebagai oposisi pemerintah.

“Saya mendesak mereka yang memegang kekuasaan di Iran sepenuhnya untuk menghormati kebebasan dasar berekspresi, berserikat dan berkumpul," katanya.

Baca juga: Dua Aktris Terkenal Iran Ditangkap Pasukan Keamanan setelah Unggahan Lepas Jilbab

Sebuah gambar yang diperoleh AFP menunjukkan tempat sampah yang terbakar di tengah persimpangan selama protes terhadap Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap oleh "polisi moral" republik Islam itu, di Teheran pada 20 September 2022. Kemarahan publik telah tumbuh di Iran sejak pihak berwenang pada 16 September mengumumkan kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun, setelah penangkapannya oleh unit polisi yang bertanggung jawab untuk menegakkan aturan berpakaian yang ketat untuk wanita. (Photo by AFP) (AFP/-)

Jenazah korban yang tidak dikembalikan

Juru Bicara Dewan HAM PBB juga menyoroti jenazah korban yang tidak dikembalikan kepada keluarganya oleh aparat Iran.

“Sehubungan dengan jenazah yang tidak dikembalikan kepada keluarga mereka, tentu itu menjadi perhatian serius bagi kami,” kata juru bicara Dewan HAM PBB, Jeremy Laurence, seperti diberitakan di laman PBB.

“Apa motif di balik itu, saya tidak yakin. Tetapi keluarga memiliki hak untuk meminta jenazah orang yang mereka cintai dikembalikan kepada mereka. Sungguh kejam jika mereka tidak melakukannya.”

“Kurangnya akuntabilitas atas pelanggaran HAM berat di Iran tetap ada dan berkontribusi pada meningkatnya keluhan”, katanya.

Di sisi lain, Pihak berwenang Iran juga melaporkan sejumlah personel pasukan keamanan telah tewas sejak dimulainya protes. 

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Iran

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini