News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Politik Global

Viktor Bout Beber AS Hukum Dirinya untuk Eksperimen Politik AntiRusia

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Amerika Serikat (AS) mendesak Rusia segera menerima kesekapatan untuk membebaskan Brittney Griner (31), atlet basket Amerika yang ditahan di penjara Rusia.

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Viktor Bout, mantan tahanan AS yang telah dibebaskan kembali ke Rusia, mengungkapkan pengalamannya menjalani hukumana berat di negeri Paman Sam.

Kepada Maria Butina dari saluran televisi Russia Today, Sabtu (10/12/2022), Bout mengaku bagian paling sulit adalah kehilangan kesempatan berkomunikasi dengan keluarganya.

Selama 12 tahun menjalani hukuman di penjara Amerika, ia hanya mendapat kesempatan telepon satu kali dalam sebulan.

Karena langka ia lebih banyak menggunakan kesempatan itu untuk berkomunikasi dengan pengacaranya.

Ia lalu menggambarkan sistem penjara Amerika sebagai mesin yang dibuat khusus untuk "menghancurkan keinginan seseorang".

Dia kembali ke negara asalnya minggu ini setelah ditukar dengan pebasket Brittney Griner dalam pertukaran tahanan antara Washington dan Moskow.

Baca juga: Mengenal Viktor Bout, Pedagang Maut yang Disebut dalam Pertukaran Tawanan AS-Rusia

Baca juga: Rusia-AS Barter Tawanan, Pebasket Grinner Ditukar Pedagang Senjata Viktor Bout

Viktor Anatolyevich Bout, pedagang senjata Rusia yang dipenjara di Amerika Serikat (AS). Dia kembali menjadi sorotan setelah namanya dilaporkan disebut dalam pertukaran tawanan antara Washington dan Moskow. (NPR)

Bout ditangkap di Thailand, lalu diekstradisi ke AS. Ia dituduh menjual senjata untuk kegiatan terorisme yang membunuh warga AS dan dihukum 25 tahun penjara.

Saat dipenjara di Pusat Pemasyarakatan Metropolitan New York selama persidangannya pada 2011, Bout mengenang bagaimana para tahanan menutup jendela sel mereka, dengan cahaya putih yang konstan untuk menggantikan siang hari.

“Mereka merampas segalanya,” katanya, menggambarkan penjara itu sebagai institusi yang terinspirasi “Nazi” yang dibangun untuk “menghancurkan keinginan seseorang.”

“Tantangan terbesar adalah tidak bisa berkomunikasi dengan orang yang saya cintai,” katanya.

“Fakta saya tidak dapat berbicara dengan teman dan keluarga saya, ini adalah tantangan terbesar,” imbuhnya.

“Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan mengatakan, 'Jika saya panik, apa gunanya?'” katanya kepada Maria Butina.

Maria Butina ini pernah ditangkap di AS atas tuduhan kegiatan spionase. Ia lalu ditukar dengan tawanan warga AS di Rusia.

Untuk mengurangi tekanan, Viktor Bout selama itu pula beralih ke membaca dan belajar bahasa asing.

Ia akan memulai setiap hari dengan tertawa terbahak-bahak selama lima menit untuk mencegah depresi.

"Ini adalah permainan dan ketika Anda memperlakukannya sebagai permainan, semuanya akan terbalik," katanya, mengklaim strateginya akan membuat para pengawasnya marah.

“Ketika mereka melihat Anda tidak menjadi gila… terkadang mereka tidak membawakan Anda makanan, mereka tidak mematikan lampu,” kenangnya.

Bout menggambarkan makanan penjara sebagai makanan yang tidak bisa dimakan, dengan mengatakan dia lebih baik diberi makan selama dua tahun pertamanya di penjara di Thailand.

“Saya kehilangan minat pada makanan” di AS, katanya. "Aku semakin kurus dan kurus," tambahnya.

Bout mengatakan dia akhirnya memaksakan diri untuk makan, memandang makanannya sebagai pertarungan lain melawan sistem yang dirancang untuk menghancurkannya.

“Jika saya sakit dan lemah, jika mereka menghancurkan saya, ini tidak akan membantu siapa pun,” jelasnya.

Sekarang ia telah bersatu kembali bersama istrinya, Alla, dan keluarga besarnya. Bout memuji pembebasannya atas dukungan rakyat Rusia.

Bout lantas menilai, penangkapan dan penahanan dirinya benar-benar jadi eksperimen AS untuk melawan negara asalnya.

"Apa yang terjadi pada saya terjadi pada negara saya," kata Bout. “Mereka mencoba percobaan ini dengan saya terlebih dahulu,” katanya.

“Saya telah dikenai sanksi sejak 2000. Saya tidak dapat melakukan transfer bank apa pun, jadi saya telah melihat semuanya,” tegasnya.

“Tidak ada yang baru tentang ini,” lanjutnya, mengacu pada sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dijatuhkan pada Rusia oleh AS dan sekutunya.

“Mereka memulai perang yang tidak diumumkan ini terhadap saya dan keluarga saya,” katanya, menambahkan perang “meluas ke semua orang.”

Bout mendukung penuh operasi militer khusus di Ukraina, yang menurutnya seharusnya diluncurkan pada 2014.

Namun, dia mengakui tidak semua orang siap untuk operasi semacam itu di masa lalu.  “Jika saya bisa, saya akan membagikan keterampilan yang saya miliki dan saya siap menjadi sukarelawan,” katanya.

Namun, Bout mengatakan bertentangan dengan beberapa laporan di media AS, dia tidak menganggap dirinya sangat berharga bagi Rusia atau Presiden Vladimir Putin.

Sebaliknya, dia meyakinkan hanya terjebak dalam permainan geopolitik yang lebih besar, dan mungkin ada ribuan dan ribuan kasus seperti itu dalam sejarah Rusia.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini