News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Politik Amerika

Tucker Carlson Ungkap CIA Terlibat Pembunuhan Presiden John F Kennedy

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

22 November 1963, dunia dikagetkan oleh berita kematian John F. Kennedy. Presiden Amerika Serikat ke-35 ini ditembak oleh Lee Harvey Oswald, saat melakukan parade dengan mobil kap terbuka di Dallas.

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sebuah sumber tingkat sangat tinggi memverifikasi CIA memiliki andil dalam pembunuhan mantan Presiden AS John F Kennedy.

Informasi itu muncul dalam acara bincang-bincang dipandu Tucker Carlson di saluran televisi Fox News, Kamis (15/12/2022) malam waktu Washington.

Dalam sebuah episode "Tucker Carlson Tonight Show," yang ditayangkan Kamis malam itu, pembawa acara Fox News membeberkan apa yang ia dapat dari sumber tingkat tinggi.

Sumber itu menurut Tucker Carlson "secara langsung dan pribadi akrab" dengan dokumen internal yang ditolak CIA untuk diungkapkan kepada umum.

Catatan itu disebutnya memang menunjukkan CIA bertanggung jawab atas pembunuhan Presiden AS yang popular  pada masanya itu.

"Ya, saya yakin CIA terlibat dalam pembunuhan Presiden Kennedy," kata sumber itu, menurut Carlson. “Ini negara yang sangat berbeda dari yang kami kira. Itu semua palsu.”

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah 22 November, Presiden AS John F Kennedy Tewas Ditembak di Dallas

Baca juga: Amerika Serikat Rilis Dokumen Rahasia Pembunuhan John F. Kennedy

Pada Kamis, CIA merilis kumpulan dokumen internal lainnya yang berkaitan dengan penyelidikannya atas pembunuhan tersebut.

Tetapi publikasi dokumen pembunuhan JFK itu gagal mengungkapkan dokumen penting apa pun yang menyingkap siapa di balik eksekusi legendaris itu.

Para ahli menyarankan kurangnya informasi baru yang terungkap dalam dokumen menunjukkan CIA memiliki sesuatu yang disembunyikan.

“Apa yang telah ditentukan CIA adalah sebagai berikut: Lebih baik mengekspos diri mereka pada kritik publik dan secara harfiah bertindak melawan apa yang dikatakan hukum AS, lebih baik melakukan itu karena harus berurusan dengan apa yang dapat dipublikasikan,” kata peneliti JFK Fernand Amandi .

Pengamat yang skeptis telah lama berpendapat Lee Harvey Oswald, orang yang diklaim oleh pemerintah AS sebagai pembunuh Kennedy, sebenarnya adalah aset CIA.

Indikasinya, setelah mantan Marinir yang konon 'membelot' ke Uni Soviet, dapat kembali ke AS dengan bebas dan tidak menghadapi hambatan yang jelas untuk berintegrasi kembali.

Baik aktivis pro dan anti-Kuba di Dallas, Texas, melaporkan kontak yang sering dengan Oswald – menunjukkan dia berusaha untuk mempengaruhi kedua kubu.

DETIK_DETIK PENEMBAKAN - Presiden John F Kennedy bersama sang istri, Jackie, di detik-detik sebelum penembakan. Kennedy ditembak di kursi belakang. (Tom Dillard/Dallas Morning News/Corbis)

"Apakah ada smoking gun? Apakah ada selembar kertas yang membuktikan konspirasi?" tanya peneliti JFK dan mantan reporter Washington Post, Jefferson Morley.

"Tidak. .... Tapi ada bukti kuat bahwa (the) CIA memiliki kepentingan operasional di Oswald ketika JFK masih hidup,” lanjutnya.

Carlson menyebutkan, dengan CIA terus secara ilegal menahan catatan yang berkaitan dengan pembunuhan Kennedy, situasi yang dihadapi orang Amerika suram.

“Di dalam pemerintah AS ada kekuatan yang sepenuhnya di luar kendali demokrasi” yang “lebih kuat daripada pejabat terpilih yang seharusnya mengawasi mereka,” catatnya.

“Kekuatan ini dapat memengaruhi hasil pemilu. Mereka bahkan dapat menyembunyikan keterlibatan mereka dalam pembunuhan seorang presiden Amerika. Dengan kata lain, mereka dapat melakukan hampir semua yang mereka inginkan,” katanya.

Jelas sekarang CIA, kata Carlson, merupakan pemerintahan di dalam pemerintahan, yang mengejek gagasan demokrasi dengan keberadaan mereka.

“Orang Amerika semakin tidak mempercayai pemerintah mereka setiap tahun sejak pembunuhan Kennedy,” jelasnya. “Mungkin ini alasannya,” sambungnya.

Mantan Direktur CIA Mike Pompeo diundang ke acara itu untuk membahas tuduhan mencengangkan tentang keterlibatan agensi dalam pembunuhan Kennedy, tetapi menolak untuk tampil.

Menurut narasumber tamu Miranda Devine, kolumnis New York Post, jika Pompeo mengakui CIA berperan dalam pembunuhan Kennedy, bahaya besar akan dihadapi CIA.

“Kemarahan yang akan meledak – dan ini adalah kemarahan bipartisan, itu akan menjadi satu hal yang akan menyatukan orang Amerika,” kata Miranda.

Menurutnya, kemarahan mutlak pada agen mata-mata yang tidak bertanggung jawab ini yang telah memutuskan akan terlibat dalam pembunuhan orang Amerika yang merupakan presiden terpilih,” klaim Miranda Devine.

"Akan ada pembersihan seperti itu dari CIA, saya tidak tahu apakah itu akan bertahan," pungkasnya.

Apa yang dibicarakan di acara Tucker Carlson Tonight Show ini belum mendapatkan tanggapan atau reaksi CIA, maupun pemerintah AS di Gedung Putih.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini