News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Ungkap Situasi di Wilayah yang Dianeksasi Sangat Sulit hingga Program Khusus IMF untuk Ukraina

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kiri) tiba di sebuah pertemuan dengan para ibu tentara Rusia yang berpartisipasi dalam operasi militer di Ukraina, menjelang Hari Ibu di kediaman negara Novo-Ogaryovo, di luar Moskow, pada 25 November 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan situasi di empat wilayah Ukraina yang dianeksasi sangat sulit.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan situasi di empat wilayah Ukraina yang dianeksasi sangat sulit.

"Situasi di Republik Rakyat Donetsk dan Luhanks, di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia sangat sulit," ucap Putin kepada Dinas Keamanan Rusia, seperti dikutip Al Jazeera.

Putin juga menyerukan peningkatan pengawasan dalam komentaranya untuk menandai Hari Layanan Keamanan di Rusia pada Selasa (20/12/2022).

"Orang-orang yang tinggal di sana, warga Rusia, mengandalkan perlindungan Anda," katanya.

Lebih jauh, negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia dan rubel merosot ke level terendah pada Selasa (20/12/2022).

Hal ini terjadi setelah Uni Eropa (UE) setuju untuk membatasi harga gas - ekspor utama Rusia.

Baca juga: Duta Besar Rusia untuk PBB Kritik Tuduhan yang Sebut Moskow Gunakan Drone Iran di Ukraina

Ukraina minta Barat kirim lebih banyak senjata

Diwartakan Reuters, Kyiv kembali meminta gar Barat mengirim lebih banyak senjata setelah pesawat tak berawak (drone) Rusia menyerang infrastruktur energi.

"Senjata, peluru, kemampuan pertahanan baru ... segala sesuatu yang akan memberi kita kemampuan untuk mempercepat akhir perang ini," kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya.

Program pemantauan ekonomi untuk Ukraina

Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan telah menyetujui program pemantauan ekonomi untuk Ukraina.

Program tersebut dinilai mampu membantu Kyiv mengamankan pendanaan donor.

"Program pemantauan dirancang untuk membantu Ukraina menjaga stabilitas dan mengkatalisasi pembiayaan donor di tengah kebutuhan neraca pembayaran yang sangat besar dan risiko yang sangat tinggi menyusul invasi Rusia," terang pernyataan IMF.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-300, Putin Sebut Pertemuan dengan Presiden Belarusia Produktif

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri sesi pleno forum Klub Diskusi Valdai di wilayah Moskow pada 27 Oktober 2022. (Sergei GUNEYEV / SPUTNIK / AFP)

IMF juga menerangkan pihak berwenang Ukraina berkomitmen untuk reformasi ekonomi dan keuangan, khususnya mengenai pengumpulan pajak, pasar utang domestik, transparansi dan kemandirian bank sentral.

"Mereka memiliki waktu empat bulan untuk membuktikan kemajuan mereka sesuai skema Pemantauan Program dengan Keterlibatan Dewan (PMB)," kata pernyataan itu.

Ukraina membutuhkan antara $40 miliar dan $57 miliar untuk menutupi kebutuhan anggaran dan operasionalnya pada tahun 2023, kata Gavin Gray, kepala misi IMF untuk Ukraina.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini