Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang mengungkapkan saat ini baru sekitar 40 persen institusi medis menggunakan kartu My Number sebagai kartu asuransi.
"Dalam penggunaan kartu asuransi kesehatan yang terintegrasi dengan Kartu My Number, Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan telah mewajibkan institusi medis, dan lembaga medis lain untuk memperkenalkan sistem yang diperlukan paling lambat akhir Maret tahun depan, kecuali beberapa klinik," papar sumber Tribunnews.com, Rabu (21/12/2022).
Baca juga: Kepolisian Jepang Disebut Enggan Menggabungkan SIM ke MyNumber Card
Namun, di Chuikyo atau Central Social Insurance Medical Council pada tanggal 21 Desember, Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang mengungkapkan bahwa pada tanggal 11 Desember ternyata baru sekitar 40 persen institusi medis yang telah memperkenalkannya.
Lembaga itu juga mengindikasikan kebijakan untuk menunda tenggat waktu institusi medis yang belum memperkenalkan alat pendeteksi kartu asuransi pada kartu MyNumber.
Secara khusus, institusi medis yang telah menandatangani kontrak dengan operator bisnis yang mengoperasikan sistem tetapi belum menyelesaikan konstruksi akan memperpanjangnya selama setengah tahun hingga akhir September tahun depan.
Selain itu, untuk pulau-pulau terpencil di mana lingkungan jaringan untuk penggunaan sistem belum ditetapkan, batas waktunya adalah enam bulan setelah jaringan terbentuk.
Chuikyo akan membahas kebijakan ini dan mencapai kesimpulan secepat mungkin.
Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.