TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang Presiden China Xi Jinping datang ke Moskow untuk menunjukkan kedekatan antara dua negara.
Sementara itu, India mulai meluncurkan penyelidikan terhadap obat batuk sirop yang menewaskan belasan anak di Uzbekistan.
Di Pakistan, seorang pelaku rudapaksa dibebaskan setelah bersedia menikahi korbannya.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir:
1. Vladimir Putin Undang Xi Jinping ke Moskow: Kita Tunjukkan Kedekatan Rusia dan China
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-310: Rudal Ukraina Jatuh di Wilayah Belarusia
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengusulkan agar sekutunya Presiden China Xi Jinping mengunjungi Moskow tahun 2023.
Vladimir Putin menyampaikan undangan kepada Xi Jinping selama panggilan video pada hari Jumat (30/12/2022).
Dalam sambutan awalnya, Putin mencatat dia dan Xi Jinping memiliki kontak reguler, baik secara langsung maupun melalui telepon.
“Pertukaran bilateral intensif akan berlanjut tahun depan. Saya yakin Anda dan saya akan menemukan kesempatan untuk bertemu langsung," kata Vladimir Putin.
"Kami mengharapkan Anda, sahabatku, untuk kunjungan kenegaraan di Moskow pada musim semi tahun depan,” lanjutnya.
Baca juga: Serangan Rudal Masif Rusia Hantam Ukraina, Hancurkan Kyiv, Odesa, hingga Kharkiv
Vladimir Putin mengatakan, kunjungan itu akan menunjukkan kepada dunia kedekatan hubungan Rusia dan China.
Putin menekankan pentingnya menjadikan China sebagai sekutu.
Ia menyebut hubungan Rusia dan China sebagai faktor stabilitas.
Selain itu, Vladimir Putin juga ingin memperdalam kerja sama militer antara kedua negara, seperti di beritakan Al Jazeera.
Menanggapi Presiden Rusia itu, Xi Jinping pun menyebutnya sebagai teman, seperti diberitakan RT.
Baca juga: Rusia Optimis Menang Perang di Ukraina, Intensifkan Serangan di Wilayah yang Dianeksasi
Xi Jinping berkomentar, kemitraan China-Rusia yang komprehensif dan kerja sama strategis di zaman baru menunjukkan kedewasaan dan ketahanan terhadap tekanan.
Kedua pemimpin menyatakan kepuasannya dengan perkembangan pesat hubungan antara kedua negara itu.
Mereka menyatakan hal itu menguntungkan rakyat China dan Rusia, serta membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi dunia.
Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu langsung dua kali pada tahun 2022.
2. Pengadilan Pakistan Bebaskan Pelaku Rudapaksa setelah Bersedia Nikahi Korban
Pengadilan Tinggi Peshawar di Pakistan membebaskan seorang terpidana rudapaksa setelah setuju akan menikahi korbannya.
Putusan ini disampaikan pada hari Senin (26/12/2022).
Terpidana itu bernama Daulat Khan (25).
Ia mulai menjalani hukuman penjara pada Mei 2022 karena merudapaksa wanita tunarungu berusia 36 tahun pada tahun 2020 di distrik timur laut Swat, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan.
Daulat Khan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan denda 100.000 rupee (sekitar 440 dolar).
Baca juga: Ayah Tiri Rudapaksa Anak Gadis 15 Kali Hingga Hamil di Ciamis, Terungkap Setelah Ibu Korban Curiga
Pengacara Daulat Khan, Amjad Ali Khan, mengatakan kliennya dibebaskan setelah penyelesaian masalah di luar pengadilan resmi, Rabu (28/12/2022), seperti diberitakan CNN Internasional.
Amjad Ali Khan mengatakan korban rudapaksa itu kemudian melahirkan seorang anak.
Pelaku bersedia menikahi korban
Baca juga: 6 Fakta Oknum Honorer di Medan Rudapaksa Anak Tiri, Diarak Warga hingga Tanggapan Bobby Nasution
Daulat Khan ditangkap setelah korbannya yang belum menikah melahirkan bayi awal tahun 2022 ini.
Tes paternitas membuktikan Daulat Khan adalah ayah biologis dari anak tersebut.
Pengadilan Tinggi Peshawar membebaskan Daulat Khan pada Senin (26/12/2022), setelah keduanya menikah secara resmi pada awal Desember 2022.
"Pemerkosa dan korban berasal dari keluarga besar yang sama," kata Amjad Ali, pengacara Khan, kepada AFP seperti diberitakan Arab News.
“Kedua keluarga sudah berbaikan setelah tercapai kesepakatan dengan bantuan jirga (dewan adat) setempat,” tambahnya.
Jirga adalah sebuah dewan pria lanjut usia yang membuat keputusan berdasarkan hukum Syariah.
3. New Delhi Mulai Penyelidikan terhadap Farmasi India, Buntut Kasus Kematian 18 Anak Uzbekistan
Kasus kematian 18 anak Uzbekistan setelah mengonsumsi sirup obat batuk buatan India menghebohkan dunia.
Sebagai tanggapan atas laporan tersebut, pemerintah New Delhi memulai penyelidikan terhadap farmasi India.
Dalam pernyataan yang dirilis Kamis (29/12/2022), Kementerian Kesehatan India mengatakan Organisasi Pengawasan Obat-obatan Pusat (CDSCO) dengan mitra di Uzbekistan mendiskusikan insiden tersebut.
Dilansir Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (28/12/2022) bahwa anak-anak tersebut meninggal setelah mengkonsumsi sirup obat, Dok-1 Max.
Obat sirup Dok-1 Max diproduksi oleh pembuat obat India Marion Biotech Pvt Ltd.
Dikatakan bahwa tes awal menunjukkan sirup tersebut mengandung etilen glikol.
Baca juga: Populer Internasional: Serangan Rudal Rusia - Obat Sirup Buatan India Tewaskan 18 Anak di Uzbekistan
“Segera setelah menerima informasi, inspeksi bersama terhadap fasilitas Noida dari pabrikan, Marion Biotech, dilakukan oleh tim Uttar Pradesh Drug Control dan CDSCO," terang pernyataan pemerintah India, Kamis (29/12/2022).
"Tindakan lebih lanjut yang sesuai akan dimulai berdasarkan laporan inspeksi,” imbuh pernyataan pemerintah.
Noida adalah pinggiran ibu kota New Delhi dan terletak di negara bagian utara Uttar Pradesh.
Hasan Harris, perwakilan hukum Mario Biotech, dikutip oleh media India mengatakan pembuatan obat tersebut telah dihentikan.
Pengekspor obat terbesar di dunia
India dikenal sebagai salah satu pengekspor obat terbesar di dunia.
Baca juga: Produsen Obat Batuk Sirop India Setop Produksi Setelah Belasan Anak di Uzbekistan Meninggal Dunia
Banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah mengandalkan India untuk pasokan obat. India memasok 45 persen dari semua obat generik ke Afrika.
Ekspor farmasinya meningkat lebih dari dua kali lipat selama dekade terakhir.
4. Profil Greta Thunberg, Aktivis Lingkungan yang Mencibir Andrew Tate setelah Pamer Mobil di Twitter
Berikut ini profil Greta Thunberg, aktivis lingkungan yang baru-baru ini viral di Twitter setelah mencibir atlet kickboxing Andrew Tate yang pamer mobil beremisi tinggi.
Greta Thunberg lahir pada 3 Januari 2003 di Stockholm, Swedia.
Dia bekerja sebagai aktivis lingkungan sekaligus penemu gerakan Fridays for Future pada tahun 2018.
Ibu Greta Thunberg adalah Malena Ernman, seorang penyanyi opera dan ayahnya, Svante Thunberg adalah seorang aktor.
Greta Thunberg memiliki seorang adik perempuan bernama Beata Thunberg, yang merupakan penyanyi populer di Swedia.
Baca juga: Dampak Krisis Iklim, Industri Global Mulai Gunakan PLTS
Greta Thunberg didiagnosis dengan sindrom Asperger, yang sekarang dianggap sebagai gangguan spektrum autisme (ASD).
Sindrom Asperger ditandai dengan kelainan dalam interaksi sosial (seperti pada autisme klasik), namun dengan kecerdasan dan perkembangan bahasa yang normal.
Orang dengan sindrom Asperger cenderung sangat fokus pada satu ide atau minat.
Dalam hal ini, Greta Thunberg fokus pada perubahan iklim, seperti dijelaskan dalam laman Britannica.
Greta Thunberg mulai menyadari masalah perubahan iklim saat usianya delapan tahun.
Sejak itu, ia mengubah kebiasaannya mulai dari menjadi seorang vegan dan menolak bepergian dengan pesawat.
Menurutnya, ternak dan pesawat terbang mengeluarkan gas karbon yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
Bahkan, Greta Thunberg memulai langkahnya dengan mendorong anggota parlemen Swedia untuk mengatasi perubahan iklim.
Bolos sekolah untuk protes di depan gedung parlemen
(Tribunnews.com)