News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin Minta Film Dokumenter Invasi Rusia ke Ukraina Diputar di Bioskop

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu meninggalkan Lapangan Merah setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. - Presiden Rusia Vladimir Putin minta film dokumenter Invasi Rusia ke Ukraina diputar di bioskop untuk menunjukkan kepahlawanan Rusia melawan neo-Nazi di Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kremlin untuk memutar film dokumenter yang didedikasikan untuk invasi Rusia ke Ukraina.

Vladimir Putin menyebut film itu menggambarkan momen perang melawan ideologi neo-Nazi.

Rencananya, film dokumenter itu akan diputar di bioskop Rusia.

Kremlin mengatakan Kementerian Kebudayaan memiliki waktu hingga 1 Februari 2023 untuk melaksanakan perintah Putin.

Sebelumnya, Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk memberikan bantuan kepada pembuat film Rusia.

Baca juga: Parlemen Rusia Marah atas Serangan Ukraina di Makiivka yang Tewaskan 63 Tentara Rusia

"Mereka diminta memproduksi film dokumenter yang didedikasikan untuk kepahlawanan para peserta operasi militer khusus", kata pejabat Kremlin.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah diperintahkan untuk melapor kepada Vladimir Putin atas upaya tersebut paling lambat 1 Maret 2022 lalu.

Sejak dimulainya kampanye militer Moskow, saluran televisi Rusia telah menggenjot propaganda dan memuji pasukan Rusia yang berperang di Ukraina sebagai pahlawan.

Outlet media independen telah ditangguhkan atau ditutup di Rusia, dengan banyak jurnalis meninggalkan negara tersebut.

Kritik terhadap ofensif di Ukraina dapat dihukum penjara, sementara kata-kata seperti 'perang' dan 'invasi' dilarang, seperti diberitakan The Moscow Times.

Kondisi gedung kejuruan di Makiivka, Donetsk setelah serangan Ukraina di malam tahun baru 2023 yang menewaskan 89 tentara Rusia yang dimobilisasi dan ditempatkan di gedung tersebut. Ukraina menggunakan roket HIMARS buatan AS dalam serangan tersebut, Sabtu (31/12/2022). (Twitter/am_misfit)

Baca juga: Harga Gas Eropa Anjlok ke Level Terendah Sejak Invasi Rusia ke Ukraina

Serangan Ukraina di Makiivka, Donetsk

Sebelumnya pada hari Selasa (3/1/2023), pelayat di Rusia menyuarakan kesedihan dan kemarahan atas tentara yang terbunuh oleh serangan Ukraina pada Malam Tahun Baru di kota Makiivka, Donetsk.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan 89 prajurit tewas dalam serangan Ukraina di Makiivka di bagian wilayah Donetsk yang dikuasai Moskow.

Pernyataan itu rilis pada Rabu (4/1/2023), yang sebelumnya mengatakan jumlah korban jiwa 63 tentara Rusia.

Ia menambahkan, alasan utama serangan itu adalah penggunaan ponsel yang tidak sah oleh pasukan.

"Sudah jelas bahwa alasan utama dari apa yang terjadi adalah pengaktifan dan penggunaan besar-besaran, yang bertentangan dengan larangan, oleh personel ponsel di zona jangkauan senjata musuh," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari France24.

Kondisi gedung kejuruan di Makiivka, Donetsk setelah serangan Ukraina di malam tahun baru 2023 yang menewaskan 89 tentara Rusia yang dimobilisasi dan ditempatkan di gedung tersebut. Ukraina menggunakan roket HIMARS buatan AS dalam serangan tersebut, Sabtu (31/12/2022). (Twitter/am_misfit)

Baca juga: Puluhan Tentara Rusia Jadi Korban dalam Serangan Ukraina di Makiivka

Korban tewas memicu kemarahan di kalangan blogger militer pro-perang Rusia.

Mereka menyerukan agar komandan dihukum karena membiarkan sejumlah besar tentara ditempatkan bersama di gedung yang tidak terlindungi.

“Makiivka adalah kelalaian kriminal,” tulis Pavel Gubarev, yang telah bertempur dengan pasukan pro-Rusia di Ukraina timur sejak 2014, menulis di Telegram, dikutip dari Financial Times.

“Ini adalah kesalahan musim semi-musim panas 2022."

"Kami berperang selama 11 bulan. Penting untuk menetap dalam kelompok kecil — semua orang tahu itu. Yang dimobilisasi mungkin tidak tahu tapi pihak berwenang harus tahu!”

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini