Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Presiden perusahaan antariksa pemerintah Jepang JAXA mengumumkan bahwa mereka telah menempatkan Presiden dan yang lainnya di bawah kehati-hatian yang ketat.
Hal itu karena kecurigaan masalah pemalsuan dan tindakan tidak pantas lainnya dalam penelitian medis yang dilakukan oleh kelompok yang dipimpin oleh astronot JAXA Satoshi Furukawa.
"Masalah ini disebabkan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh astronot Satoshi Furukawa dari Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) ternyata telah memalsukan data saat melakukan eksperimen di lingkungan tertutup yang mensimulasikan Stasiun Luar Angkasa Internasional," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu (11/1/2023).
Mengambil tanggung jawab atas masalah tersebut, JAXA mengumumkan bahwa mereka telah menempatkan Ketua Hiroshi Yamakawa dan Wakil Presiden Kazuhiro Suzuki di bawah tingkat "kehati-hatian ketat" dan Wakil Presiden Hiroshi Sasaki sebagai "peringatan."
"Kami belum mengungkapkan hukuman Astronot Furukawa, tetapi kami berencana untuk mengadakan konferensi pers di mana Astronot Furukawa juga akan naik ke panggung dan menjelaskan latar belakangnya."
Menanggapi hukuman tersebut, Presiden Yamakawa berkomentar, "Saya sangat meminta maaf karena tidak dapat menciptakan lingkungan di mana penelitian dapat dilakukan dengan benar."
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.