TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Dnipro, Ukraina, Borys Filatov, mengatakan korban tewas akibat serangan rudal Rusia di sebuah gedung apartemen meningkat menjadi 44 orang.
"Sudah 44 (orang) meninggal,” kata Borys Filatov dalam sebuah postingan Facebook.
Pada Selasa (17/1/2023), otoritas derah mengungkapkan tubuh seorang anak ,termasuk yang baru, dievakuasi dari puing-puing.
Al Jazeera tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban tewas.
Dikutip dari CNN, Filatov tidak segera membeberkan usia tiga jenazah lainnya yang telah ditemukan sejak saat itu.
Seperti diketahui sebelumnya, Rusia melakukan dua serangan roket massal di Ukraina pada Sabtu (14/1/2023).
Baca juga: Chelsea Gelontorkan 100 Juta Euro atau Rp 1,6 Triliun untuk Dapatkan Mykhaylo Mudryk dari Ukraina
Serangan tersebut menghancurkan sebuah blok apartemen di Kota Dnipro.
Sedikitnya 40 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Puluhan masih hilang, tulis pejabat kota Gennadiy Korban di Telegram pada Senin (16/1/2023).
Zelensky sebut pasukan Rusia melakukan kejahatan perang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan oleh Moskow adalah "kejahatan perang".
Pada pidatonya Senin malam, Zelensky berjanji akan menyeret pelaku penyerangan ke pengadilan.
Baca juga: Menteri Pertahanan Jerman Mundur dari Jabatan, Tak Kuat dengan Tekanan Berlin dan Ukraina
Dikutip dari The Guardian,Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) pada Senin, mengatakan lebih dari 7.000 warga sipil tewas di Ukraina sejak invasi Rusia.
Badan tersebut mengonfirmasi 7.031 kematian warga sipil dan yakin jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)