News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Analis: Wabah Covid-19 Diperkirakan Telah Menginfeksi 80 Persen Populasi di China

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga keturunan Tionghoa beribadah pada malam pergantian Tahun Baru China atau Imlek di Wihara Budhi Bhakti, Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (21/1/2023). Tahun Baru China atau Imlek 2574/2023 merupakan tahun kelinci air menurut penanggalan Tionghoa atau kalender lunar. TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Seorang ilmuwan di China baru-baru ini memperkirakan lonjakan kasus Covid-19 setelah libur Tahun Baru Imlek kemungkinan kecil akan terjadi, mengingat hampir 80 persen populasi di negara itu telah terinfeksi Covid-19.

Ratusan juta orang China bepergian ke seluruh negeri untuk merayakan liburan Tahun Baru Imlek setelah pembatasan Covid-19 dilonggarkan.

Hal tersebut justru meningkatkan kekhawatiran akan munculnya gelombang infeksi baru di daerah pedesaan yang kurang siap untuk menangani wabah besar.

“Pergerakan massal orang selama periode liburan Tahun Baru Imlek yang sedang berlangsung dapat menyebarkan pandemi, meningkatkan infeksi di beberapa daerah, tetapi gelombang Covid kedua tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat,” kata Wu Zunyou, ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengutip Reuters, Minggu (22/1/2023).

Sementara itu, seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional mengklaim China telah melewati puncak kasus Covid-19 untuk pasien rawat inap di rumah sakit hingga di klinik-klinik.

Hal itu ditunjukkan ketika pemerintah China merilis data pada 12 Januari lalu, yang mengatakan hampir 60.000 orang meninggal akibat Covid-19 saat berada di rumah sakit.

Baca juga: Menurut Astrologi China, Tahun Baru Imlek 2023 adalah Tahun Kelinci Air, Simak Arti dan Maknanya

Namun, beberapa ahli mengungkapkan angka itu mungkin jauh dari perhitungan dampak penuh, karena tidak termasuk mereka yang meninggal di rumah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini