News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hadapi Serangan Rusia, Jerman Izinkan Polandia Kirim Tank Leopard ke Ukraina

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengungkapkan pada Minggu (22/1/2023) pemerintah Jerman tidak akan menghalangi Polandia untuk mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengungkapkan pada Minggu (22/1/2023) pemerintah Jerman tidak akan menghalangi Polandia untuk mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina.

Pejabat Ukraina telah meminta sekutu Barat untuk memasok mereka dengan tank modern buatan Jerman selama berbulan-bulan, namun Berlin sejauh ini menahan diri untuk mengabulkan permintaan tersebut atau mengizinkan negara-negara NATO lainnya untuk mengirim tank yang diminta Kyiv.

Baerbock menegaskan, Jerman tidak akan menghalangi jika Polandia ingin mengirimkan tank Leopard 2 ke Ukraina tanpa persetujuan Berlin.

“Untuk saat ini pertanyaan belum ditanyakan, tetapi jika kami diminta, kami tidak akan menghalangi," kata Baerbock dalam sebuah wawancara dengan LCI TV Prancis, seperti yang dikutip dari Reuters.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-334: Polandia akan Kirim 14 Tank Leopard ke Kyiv

Pernyataan Menlu Jerman tampaknya lebih jauh dari komentar Kanselir negara itu, Olaf Scholz, pada pertemuan puncak di Paris pada Minggu pagi yang mengatakan semua keputusan pengiriman senjata akan dibuat dalam koordinasi dengan sekutu termasuk Amerika Serikat.

Jerman berada di bawah tekanan berat untuk mengizinkan tank Leopard dikirim ke Ukraina.

Namun, partai Demokrat Sosial Jerman yang mengusung Scholz skeptis dengan keterlibatan militer dan waspada terhadap gerakan tiba-tiba yang dapat menyebabkan eskalasi Moskow lebih jauh.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan pada Minggu bahwa dia mengharapkan keputusan mengenai pengiriman tank dapat segera dibuat, meskipun dia tetap berhati-hati.

Pistorius menyatakan Jerman tidak akan membuat keputusan tergesa-gesa karena pemerintah negara itu memiliki banyak faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk konsekuensi di dalam negeri untuk keamanan penduduk Jerman.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengulangi permohonan yang sudah lama dia serukan untuk pengiriman tank pada pertemuan hari Minggu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang mengunjungi Kyiv.

"Kami membutuhkan lebih banyak senjata: tank, pesawat, rudal jarak jauh," kata Zelenskyy.

Ukraina mengatakan tank-tank tempur lapis baja milik pihak Barat akan memberi angkatan darat Ukraina lebih banyak mobilitas dan perlindungan menjelang serangan baru Rusia yang diperkirakan Kyiv terjadi dalam waktu dekat.

Tank tersebut juga akan membantu Ukraina merebut kembali beberapa wilayah yang telah jatuh ke tangan Rusia.

Setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Paris, Scholz mengatakan dalam konferensi pers bahwa semua pengiriman senjata ke Ukraina sejauh ini dilakukan dengan koordinasi yang erat dengan mitra Barat.

"Kami akan melakukan itu di masa depan," katanya.

Berbicara pada konferensi pers yang sama, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia tidak mengesampingkan kemungkinan pengiriman tank Leclerc ke Ukraina.

Macron mengatakan, pengiriman tank tidak boleh memperburuk situasi dan harus memperhitungkan waktu untuk melatih militer Ukraina agar efektif, serta tidak boleh membahayakan keamanan Prancis sendiri.

"Mengenai Leclerc, saya meminta menteri Angkatan Darat untuk mengerjakannya, tetapi tidak ada yang dikesampingkan," kata Macron, menambahkan bahwa langkah tersebut harus dikoordinasikan dengan sekutu seperti Jerman dalam beberapa hari atau minggu mendatang.

Seorang sumber dari Jerman mengatakan kepada Reuters bahwa Berlin akan mengizinkan tank buatan Jerman dikirim ke Ukraina untuk membantu Kyiv melawan Rusia jika Amerika Serikat setuju mengirim tanknya sendiri. Namun, para pejabat AS mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden tidak siap untuk mengirim tanknya sendiri, termasuk M1 Abrams.

Juru bicara Kremlin mengatakan pada Jumat (20/1/2023) bahwa negara-negara Barat yang memasok tank tambahan ke Ukraina tidak akan mengubah jalannya konflik dan mereka akan menambah masalah bagi rakyat Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini