News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Protes Pembakaran Al Quran di Belanda, Turki Panggil Duta Besar Belanda di Ankara

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Edwin Wagensveld, pemimpin kelompok sayap kanan PEGIDA Belanda, yang membakar Al Quran dalam aksi protes terhadap Islam pada Minggu (22/1/2023) di depan gedung parlemen di Den Haag. Aksi ini menyusul pembakaran Al Quran di Swedia yang dilakukan oleh Rasmus Paludan pada Sabtu (21/1/2023).

"Hak untuk memprotes dan hak untuk kebebasan berekspresi adalah hak asasi manusia dan kebebasan yang dilindungi secara konstitusional dan perjanjian," kata surat itu.

Namun ditambahkan pada prinsipnya membakar benda tidak diperbolehkan, karena dapat menimbulkan bahaya.

Edwin Wagensveld, pemimpin kelompok sayap kanan PEGIDA Belanda, yang membakar Al Quran dalam aksi protes terhadap Islam pada Minggu (22/1/2023) di depan gedung parlemen di Den Haag. Aksi ini menyusul pembakaran Al Quran di Swedia yang dilakukan oleh Rasmus Paludan pada Sabtu (21/1/2023). (Instagram/Edwin Wagensveld)

Baca juga: Turki Balas Tolak Keanggotaan Swedia di NATO Pasca Aksi Bakar Al Quran oleh Politisi Denmark

Edwin Wagensveld Bakar Al Quran

"Sebentar lagi, akan ada pendaftaran untuk aksi serupa di beberapa kota, saatnya menjawab sikap tidak hormat dari Islam dengan sikap tidak hormat," kata Edwin Wagensveld saat merobek satu halaman dari kitab suci dan meremasnya.

Dia kemudian melanjutkan untuk merobek-robek Al-Qur'an, melempar halaman-halaman ke lantai.

"Setelah makan enak dan minum bersama kelompok kami, saatnya untuk membakar sisa-sisa Al-Qur'an," lanjutnya.

Klip video kemudian menunjukkan Alquran dan halaman-halamannya yang robek terbakar dalam api di sebuah benda yang menyerupai wajan yang diletakkan di atas lantai.

Sebelumnya, Edwin Wagensveld pernah hampir membakar Al Quran pada Oktober 2022 lalu, seperti diberitakan Daily Sabah.

Polisi Belanda telah lebih dahulu menangkapnya sebelum berhasil melakukan aksinya saat unjuk rasa yang dihadiri oleh sekelompok kecil pendukung Pegida di Rotterdam.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Belanda

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini