TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Pentagon mendeteksi adanya balon mata-mata yang dikirim China untuk memantau AS.
Soal perang Rusia-Ukraina yang masih berlanjut, PM Israel menawarkan diri menjadi mediator.
Di Portugal, seekor anjing memecahkan rekor sebagai anjing tertua di dunia, usianya mencapai 30 tahun.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Pentagon Deteksi Balon Mata-mata China Melintas di Atas Langit AS
Baca juga: Penjelasan Balon Mata-mata yang Diduga Dikirim China untuk Memantau AS
Departemen Pertahanan Amerika Serikat "meyakini" balon yang terlihat di atas langit Montana adalah balon mata-mata dari China.
Selama melintas, Pentagon terus melacak balon tersebut selama beberapa hari.
"Kami yakin balon pengintai ketinggian ini milik (Republik Rakyat Tiongkok)," kata juru bicara Pentagon, Brigjen Patrick Ryder, dikutip dari CNN.
"Contoh aktivitas ini telah diamati selama beberapa tahun terakhir, termasuk sebelum pemerintahan ini."
"Balon tersebut saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat," ujar Ryder.
Ryder mengatakan, pihaknya memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon tersebut.
Sementara jalur penerbangan balon tersebut, kata Ryder, saat ini membawanya ke "sejumlah situs sensitif".
Pejabat itu mengatakan balon tersebut tidak menimbulkan risiko pengumpulan intelijen yang signifikan.
Balon itu dinilai memiliki "nilai aditif terbatas" dari perspektif pengumpulan intelijen, tambah Ryder.
AS, lanjut Ryder, "tetap mengambil langkah-langkah untuk melindungi intelijen asing dari pengumpulan informasi sensitif".
2. Wanita di Iowa Dimasukkan Kantong Jenazah Dikira Sudah Meninggal, Kemudian Terdengar Suara Napas
Seorang wanita dimasukkan ke dalam kantong jenazah di rumah duka di Iowa, AS karena dianggap sudah meninggal.
Tetapi tak lama kemudian, petugas menemukan wanita tersebut masih berusaha bernapas di dalam kantong jenazah.
Dilansir NBC News, rumah perawatan yang menangani wanita tersebut akhirnya dikenai denda karena dinilai lalai.
Seorang perawat di Pusat Perawatan Khusus Alzheimer Glen Oaks di Urbandale menyebut, bahwa wanita berusia 66 tahun itu telah meninggal pada 3 Januari 2023.
Ia kemudian dipindahkan ke rumah duka, ungkap Departemen Inspeksi dan Banding Iowa dalam sebuah laporan, Rabu (1/2/2023).
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu dirawat di rumah perawatan sejak 28 Desember karena "degenerasi pikun otak," menurut laporan tersebut.
Pada tanggal 3 Januari pukul 06.00, seorang perawat memeriksa pasien dan tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.
"Mulutnya terbuka, matanya kosong, dan tidak ada suara nafas," bunyi laporan itu.
Disebutkan pula bahwa perawat tidak dapat menemukan denyut nadi wanita itu menggunakan stetoskopnya.
Sang perawat juga meletakkan tangannya di perut wanita itu dan merasa tidak ada gerakan.
3. Anjing Ini Pecahkan Rekor Sebagai Anjing Tertua di Dunia, Usianya Capai 30 Tahun
Guinness World Records kembali mencatatkan rekor anjing tertua di dunia.
Anjing bernama Bobi yang berasal dari Portugal, berusia 30 tahun.
Dikutip dari laman resmi Guinness World Records, Bobi tercatat berusia 30 tahun 266 hari per 1 Februari 2023.
Usia Bobi ini mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, yakni Spike asal Ohio, Amerika Serikat yang berusia 13 tahun.
Bobi telah menjalani seluruh hidupnya dengan keluarga Costa di desa pedesaan Conqueiros, di Leiria, Portugal.
Bobi adalah ras Rafeiro do Alentejo, yang merupakan jenis anjing penjaga ternak dengan harapan hidup rata-rata 12-14 tahun.
Pada 1992 Bobi terdaftar di Serviço Medico-Veterinário do Município de Leiria (Layanan Medis Hewan Kotamadya Leiria), yang telah memastikan tanggal lahir Bobi.
Usia Bobi juga telah diverifikasi oleh SIAC, database hewan peliharaan yang disahkan oleh pemerintah Portugal dan dikelola oleh SNMV (Sindicato Nacional dos Médicos Veterinários; Persatuan Dokter Hewan Nasional).
4. PM Israel Benjamin Netanyahu Tawarkan Dirinya Jadi Mediator Rusia dan Ukraina
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dirinya bersedia untuk menengahi negosiasi perdamaian untuk membantu menyelesaikan krisis Rusia dan Ukraina.
Hal ini akan dilakukan jika pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak keberatan.
"Jika diminta oleh semua pihak terkait, saya pasti akan mempertimbangkannya, tetapi saya tidak memaksakan diri. Saya sudah cukup lama mengetahui bahwa harus ada waktu dan keadaan yang tepat. Jika itu muncul, saya pasti akan mempertimbangkannya," kata Netanyahu pada Selasa lalu.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (3/2/2023), Netanyahu kembali berkuasa sebagai pemimpin Israel pada akhir Desember 2022, ia memulai masa jabatan keenamnya sebagai Perdana Menteri setelah menyelesaikan comeback politik terbarunya.
Netanyahu mengatakan bahwa dirinya diminta menjadi mediator pada tahap awal konflik antara Rusia dan Ukraina pada tahun lalu, namun tidak mempertimbangkan tawaran itu karena dirinya saat itu belum menjabat lagi sebagai perdana menteri.
Saat ditanya siapa yang memintanya menjadi penengah antara Ukraina dan Rusia, Netanyahu enggan mengatakannya.
(Tribunnews.com)