TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menyampaikan berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri Turki dan Kedutaan Besar Turki di Jakarta, Pemerintah Turki akan mempermudah izin masuk wisatawan asing dan bantuan kemanusiaan masuk ke negaranya.
"Pemerintah Turki akan mempermudah perizinan masuk bagi wartawan asing dan bantuan kemanusiaan," kata KBRI dalam keterangan resminya, Rabu (8/2/2023).
Kebijakan ini diambil lantaran Turki saat ini memerlukan lebih banyak bantuan untuk mempercepat proses evakuasi korban maupun reruntuhan bangunan.
Pasalnya berdasarkan pantauan perwakilan KBRI di lapangan, banyak reruntuhan bangunan yang belum tersentuh.
Selain itu Jalan di Gaziantep dan Kahramanmaras juga terhalang oleh reruntuhan bangunan sehingga tak bisa dilalui.
Saat ini banyak perusahaan penyewa crane atau alat berat di wilayah tersebut.
Namun operator yang mengoperasikannya banyak yang menjadi korban gempa bumi.
"Saat ini, banyak perusahaan penyewaan crane di wilayah tersebut, namun memang operator banyak yang menjadi korban," ungkapnya.
White Helmets Suriah mengatakan bahwa jumlah korban tewas di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak saat ibu mencapai 1.220.
Angka ini meningkat dari 1.000 pada beberapa jam yang lalu.
Baca juga: Seorang Ayah Genggam Tangan Putrinya yang Tewas Tertimbun Reruntuhan Gempa Turki
Sedangkan 812 orang dipastikan tewas di wilayah yang dikuasai pemerintah, ini menjadikan total korban yang tercatat di Suriah menjadi 2.032.
Dikutip dari laman The Guardian, Rabu (8/2/2023), setidaknya 5.894 telah meninggal di Turki, sehingga total nyawa yang hilang pada kedua negara sejauh ini menjadi 7.926 orang.