News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Turki

Update Gempa Turki dan Suriah: Lebih dari 22.000 Orang Tewas selama 5 Hari Evakuasi

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim penyelamat dan warga sipil mencari korban selamat di bawah puing-puing bangunan yang runtuh di Kahramanmaras, dekat pusat gempa, sehari setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda tenggara negara itu, pada 7 Februari 2023. - Tim penyelamat di Turki dan Suriah menghadapi cuaca dingin, gempa susulan dan bangunan yang runtuh, saat mereka menggali korban selamat yang terkubur oleh gempa bumi yang menewaskan lebih dari 5.000 orang. Beberapa kehancuran terparah terjadi di dekat pusat gempa antara Kahramanmaras dan Gaziantep, sebuah kota berpenduduk dua juta jiwa di mana seluruh blok sekarang menjadi reruntuhan di bawah salju yang menumpuk. (Photo by Adem ALTAN / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 22.000 orang tewas akibat gempa Turki dan Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2023).

Sejumlah 18.991 orang telah tewas di Turki.

Sementara itu, 3.377 orang tewas di Suriah.

Jumlah korban meninggal dunia yang terhitung pada Jumat (10/2/2023) saat ini melebihi jumlah korban gempa dahsyat tahun 1999 di Turki.

Namun petugas penyelamat memperkirakan jumlah korban jiwa berpotensi meningkat.

Petugas penyelamat saat ini masih bekerja untuk mengevakuasi korban yang terjebak di dalam reruntuhan, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Erdogan Disebut Batasi Interaksi Saat Bertemu Para Korban Gempa Turki

Setelah lebih dari 104 jam pasca gempa Turki dan Suriah, tim penyelamat menarik seorang wanita hidup-hidup dari reruntuhan.

Pekerja darurat Jerman dengan hati-hati mengangkat Zeynep Kahraman yang berusia 40 tahun dengan tandu melewati balok beton dan logam bengkok yang hancur di kota Kirikhan ke dalam ambulans.

“Sekarang saya percaya pada keajaiban,” kata Steven Bayer, pemimpin tim Pencarian dan Penyelamatan Internasional di lokasi.

Pandangan udara ini menunjukkan bangunan yang runtuh selama pencarian penyelamatan yang sedang berlangsung di Hatay, tenggara Turki, pada 9 Februari 2023, dua hari setelah gempa kuat melanda wilayah tersebut. - Para pencari masih menarik korban selamat pada 8 Februari dari puing-puing gempa bumi yang menewaskan lebih dari 11.200 orang di Turki dan Suriah, bahkan saat jendela penyelamatan menyempit. Selama dua hari dua malam sejak gempa berkekuatan 7,8, ribuan pencari telah bekerja dalam suhu yang sangat dingin untuk menemukan mereka yang masih hidup di bawah bangunan rata di kedua sisi perbatasan. (Photo by DHA (Demiroren News Agency) / AFP) (AFP/-)

Baca juga: Basarnas Harap Ada Keajaiban Dalam Proses Evakuasi Korban Gempa Turki

Distribusi Bantuan Gempa Turki Dinilai Lamban

Pemerintah Turki mendapat kritik dari korban gempa Turki yang dinilai lamban dalam pendistribusian bantuan.

Presiden Turki Recepp Tayyip Erdogan, mengatakan tanggapan otoritas Turki terhadap gempa besar di selatan negara itu tidak secepat yang diinginkan pemerintah.

Ia mengatakan pendistribusian terhambat karena kondisi medan pasca gempa yang sulit dilalui.

“Begitu banyak bangunan yang rusak sehingga sayangnya, kami tidak dapat mempercepat intervensi kami secepat yang kami inginkan,” kata Erdogan pada Kamis (9/2/2023), saat berkunjung ke kota selatan Adiyaman yang terpukul paling parah.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Erdogan mengakui ada kekurangan dalam penanganan bencana oleh pemerintah.

Erdogan menambahkan, beberapa orang merampok pasar dan menargetkan bisnis setelah serangan itu.

Dia mengatakan keadaan darurat yang diumumkan di daerah yang paling parah akan memungkinkan pemerintah untuk segera menghukum mereka yang bertanggung jawab.

Orang-orang membawa paket kemanusiaan untuk dikirim ke Turki dari kota pesisir utara Siprus Kyrenia (Girne) di Republik Turki Siprus Utara (TRNC) yang diproklamirkan sendiri pada 8 Februari 2023, dua hari setelah gempa mematikan yang mengguncang Turki dan Suriah. (Photo by Birol BEBEK / AFP) (AFP/BIROL BEBEK)

Baca juga: Tragedi Gempa Turki, Ahli Bedah Ortopedi: Ini yang Terburuk yang Pernah Saya Lihat

Bantuan Berdatangan untuk Turki dan Suriah

Sementara itu, kendaraan dari provinsi dan kotamadya di seluruh Turki telah bergegas ke bagian selatan dan tenggara Turki untuk memberikan bantuan dan bantuan penyelamatan.

Di Adana, sebuah truk dari kota metropolitan Ankara terlihat mengangkut paket curah air kemasan pada hari Jumat (10/2/2023).

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan 14 truk yang membawa bantuan kemanusiaan menyeberang ke barat laut Suriah dari Turki.

“Konvoi ini membawa pemanas listrik, tenda, selimut, dan barang-barang lainnya untuk membantu orang-orang yang terlantar akibat bencana gempa ini,” kata juru bicara Paul Dillon, dikutip dari ABC News.

Bantuan itu ditujukan untuk Idlib.

Suriah barat laut yang dikuasai oposisi adalah rumah bagi hampir dua juta pengungsi internal.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Gempa di Turki dan Suriah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini