Pemberangkatan Tim MUSAR juga menjadi prioritas mengingat pentingnya pencarian dan penyelamatan korban yang tertimbun reruntuhan bangunan selama masa kritis.
Bantuan tahap kedua, kata Muhadjir, terdiri dari Emergency Medical Team (EMT) sebanyak 105 personel lengkap dengan obat-obatan, peralatan rumah sakit lapangan untuk melakukan operasi darurat di lapangan.
Tim tersebut akan diberangkatkan tanggal 13 Februari 2023.
Dia mengatakan tim tersebut merupakan gabungan dari Kemenkes, TNI-POLRI dan organisasi masyarakat.
Sedangkan bantuan tahap ketiga berupa logistik dan peralatan serta bantuan lainnya masing-masing untuk Turki dan Suriah.
"Semoga bantuan yang diberikan dapat membantu penanganan darurat bencana dan masa yang berat ini dapat segera terlewati sehingga Turki dapat segera pulih kembali," lanjut dia.
Menko Muhadjir menambahkan, bahwa total tim yang diberangkatkan berjumlah 65 orang dengan rincian 47 personel Basarnas dan 15 orang dari BNPB.
Baca juga: Gempa Dahsyat Terjadi Saat Politik di Turki Semakin Terpolarisasi, Erdogan Kian Anti Kritik
Tim diberangkatkan dengan pesawat Hercules C-137 dan Boeing-737 dari Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta.
Disamping itu, Kementerian Pertahanan juga akan memberangkatan bantuan logistik awal sebanyak 5 ton.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan logistik tersebut berupa makanan hingga selimut.
"Ada makanan, ada sepatu, ada baju hujan, ada selimut dan kita akan terus kirim," kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta.
Menko Muhadjir menambahkan, ke depan pemerintah Indonesia akan terus memberikan bantuan secara bertahap.
Selain bantuan dari kementerian dan lembaga pemerintah, pemerintah juga akan mengirimkan bantuan dari masyarakat atau donatur.
"Nanti kita akan kirim dari pemerintah Indonesia dalam bentuk cash dan berupa logistik. Untuk logistik di samping akan diadakan pemerintah Indonesia dari kementerian-lembaga terkait, dan juga menghimpun dari masyarakat para donatur," kata Muhadjir.