“Artinya, mulai saat ini orang-orang yang terlibat penjarahan atau penculikan harus tahu bahwa tangan tegas negara ada di belakang mereka,” ujarnya.
Seorang penduduk mengatakan dia menyaksikan penjarahan pada hari-hari pertama setelah gempa, sebelum dirinya meninggalkan kota menuju desa.
“Orang-orang menghancurkan jendela dan pagar toko dan mobil,” kata Mehmet Bok (26).
Sebanyak 48 penjarah telah ditangkap oleh otoritas Turki, kata media pemerintah, para tersangka ditahan di delapan provinsi berbeda.
Bentrokan juga dilaporkan terjadi di perkotaan.
Baca juga: Gempa Dahsyat Terjadi Saat Politik di Turki Semakin Terpolarisasi, Erdogan Kian Anti Kritik
Adanya bentrokan tersebut membuat keraguan akan status keamanan di Turki.
Beberapa organisasi penyelamat mengatakan bentrokan telah menyebabkan penangguhan pekerjaan mereka.
Dilaporkan pada hari Sabtu (11/2/2023), dua kelompok penyelamat dan bantuan dari Jerman menghentikan operasi dengan alasan masalah keamanan.
Tim Austria juga sempat menangguhkan pekerjaan penyelamatan dan penyaluran bantuan, namun kini telah melanjutkan kembali.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)