Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kamera NHK menangkap gambar rudal balistik Korea Utara yang jatuh di wilayah Jepang, Sabtu (18/2/2023) malam.
Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memprotes keras uji coba Korut tersebut.
"Tadi Korut meluncurkan rudal balistik dan sangat disayangkan hal tersebut melanggar hukum internasional. Kami memprotes keras hal itu," kata PM Jepang Fumio Kishida, Sabtu (18/2/2023) malam.
Pada waktu yang hampir bersamaan ketika rudal balistik yang diluncurkan dari Korea Utara diyakini telah jatuh ke Laut Jepang di sebelah barat Hokkaido.
Baca juga: Dipimpin Kim Jong Un, Belasan Rudal Hwasong Mejeng di Parade Nuklir Korut
Ssebuah kamera yang dipasang oleh NHK di Stasiun Penyiaran Hakodate menangkap gambar dari apa yang tampak seperti bola api yang jatuh.
Di Kota Hakodate, Hokkaido, kamera yang dipasang di atap Stasiun Penyiaran NHK Hakodate menunjukkan benda mirip bola api jatuh di langit barat di sebelah kanan Gunung Hakodate sekitar pukul 18.27 pada tanggal 18 Februari 2023.
Dengan kamera yang dipasang di Pulau Okushiri, bahwa langit di atas barat daya menjadi cerah sejenak sekitar pukul 18.27 waktu setempat.
Dalam video yang diambil ke arah barat laut oleh kamera NHK yang dipasang di Kota Tsugaru, Prefektur Aomori, sebuah objek bergerak ditangkap di tengah layar sekitar pukul 18.27 kemarin, saat yang sama ketika rudal balistik yang diluncurkan dari Korea Utara diduga telah jatuh.
Menteri Pertahanan Hamada mengatakan kepada wartawan di Kementerian Pertahanan, bahwa ICBM atau rudal kelas rudal balistik antarbenua yang diluncurkan oleh Korea Utara kemarin.
"Dihitung berdasarkan lintasan hulu ledak, tergantung pada berat hulu ledak, dan lainnya, tampaknya jangkauannya dapat melebihi 14.000 km, dalam hal ini seluruh Amerika Serikat dalam jangkauan," kata Menteri Hamada.
Baca juga: Rudal Balistik Korut yang Meluncur di Perbataan Korsel Untu Peringatkan Agar AS Tak Macam-macam
"Ini adalah tindakan keterlaluan yang meningkatkan provokasi terhadap komunitas internasional secara keseluruhan, dan serangkaian tindakan ini mengancam perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan, dan komunitas internasional dan sama sekali tidak dapat diterima," kata Hamada.
Dia menjelaskan telah mengajukan protes keras kepada Korea Utara melalui jalur kedutaan di Beijing.
Menteri Hamada menyatakan bahwa sulit untuk menjawab secara pasti tentang niat Korea Utara untuk meluncurkan senjata nuklir.
"Korea Utara telah berulang kali bersikeras bahwa mereka membutuhkan pencegah nuklirnya sendiri untuk mempertahankan rezimnya terhadap ancaman Amerika Serikat," ujarnya.
Dia juga menyatakan pengakuannya bahwa rudal balistik diluncurkan pada "lintasan tinggi" yang diluncurkan pada sudut yang lebih tinggi dari biasanya, berdasarkan ketinggian maksimum dan jarak penerbangan.
"Ada kemungkinan hulu ledak rudal terbakar karena panasnya kembali ke atmosfer, dan mungkin jatuh dengan kecepatan sekitar Mach 20 ke sekitar laut di Hokkaido," kata Profesor Toshiyuki Ito dari Sekolah Pascasarjana Toranomon Institut Teknologi Kanazawa dan mantan laksamana Pasukan Bela Diri Maritim menanggapi gambar-gambar tersebut.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@jepang.com Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.