Kremlin memahami setiap gencatan senjata yang ditandatangani langsung antara Moskow dan Kyiv mengandung risiko dan mengundang keterlibatan pihak Barat.
“Ancaman proliferasi nuklir, ancaman untuk memperluas konflik hanyalah undangan histeris dari para pemimpin Barat untuk membahas tempat Rusia di masa depan,” kata Tyshkevych.
Namun, diskusi semacam itu hampir tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat, sehingga Kremlin bertaruh pada klaim keberhasilan dalam melancarkan serangan militer baru di Ukraina, yang mungkin dimulai pada musim semi atau awal musim panas ini.
Selama pidatonya pada Selasa (21/2/2023), Putin mengecam Barat karena memulai "perang ekonomi" melawan Moskow melalui sanksi yang dijatuhkan setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak mengomentari pidato Putin, tetapi mengecam Rusia atas penembakan di kota Kherson yang menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai puluhan lainnya pada Selasa.
“Dunia tidak memiliki hak untuk melupakan bahkan semenit pun bahwa kekejaman dan agresi Rusia tidak mengenal batas. Negara teroris akan dimintai pertanggungjawaban atas semua kejahatan tidak manusiawi terhadap rakyat kami dan Ukraina,” tulis Zelenskyy melalui akun Twitter-nya.