News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Kampus di Yogya Perkuat Aliansi dengan Muslim Krimea Ukraina

Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam seminar bertauk 'Indonesia's Significance in Ukraine Russia is effort', Perwakilan Tetap Presiden Ukraina di Republik Otonomi Krimea Tamila Tasheva, kepada civitas akademik UMY disampaikan secara detail beragam pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Rusia sejak aneksasi Crimea pada tahun 2014.

Laporan Wartawan Tribunnews, Toni Bramantoro

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Islam Indonesia memastikan komitmen mereka memperkuat hubungan dengan Ukraina dalam hal perjuangan nasib Muslim Krimea Tartar.

Menurut Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin kedua kampus dengan nafas Islam tersebut siap merealisasikan kerjasama lebih lanjut dalam hal pendidikan antar kedua negara terutama bagi mahasiswa Muslim Krimea Tartar.

Baca juga: Ribuan Anak-anak Ukraina Ditahan Rusia di Kamp Krimea, Peneliti: Kejahatan Perang

“Ini adalah kunjungan kami yang kesekian kalinya, kali ini saya mendampingi Perwakilan Tetap Presiden Ukraina di Republik Otonomi Krimea Tamila Tasheva dan Kepala Departemen Platform Krimea di Perutusan Presiden Ukraina untuk Republik Otonomi Krimea Maria Tomak,” ungkap Vasyl Hamianin.

Dalam kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) delegasi dari Ukraina menghadiri undangan seminar yang diadakan di gedung Pasca Sarjana UMY. Sebelumnya delegasi tersebut beranjangsana terlebih dahulu dengan Rektor UMY, Gunawan Budiyanto.

Dalam pertemuan tersebut, dibicarakan kerjasama civitas akademika antara Ukraina dengan Indonesia yang menurut Rektor UMY, Gunawan Budiyanto sangat memungkinkan untuk dijalankan dalam waktu yang tidak terlalu lama khususnya kegiatan pertukaran mahasiswa, riset, dan kerjasama beasiswa.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Farid Al Fadhat juga menyampaikan pesan yang sama terkait tentang peningkatan potensi kerjasama di masa depan antara kedua bangsa.

Dia menyampaikan komitmen Indonesia untuk mengedepankan upaya perdamaian dunia, yang ditunjukkan dengan dukungan terhadap sikap tuntutan untuk mengakhiri perang dan penghormatan terhadap kedaulatan wilayah pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca juga: Rusia Siaga setelah Krimea Jadi Sasaran Serangan Drone

Dalam seminar bertajuk 'Indonesia’s Significances in Russia - Ukraine Peace Efforts', Perwakilan Tetap Presiden Ukraina di Republik Otonomi Krimea Tamila Tasheva, kepada civitas akademik UMY disampaikan secara detail beragam pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Rusia sejak aneksasi Crimea pada tahun 2014.

Kepala Departemen Platform Krimea di Perutusan Presiden Ukraina untuk Republik Otonomi Krimea Maria Tomak menambahkan tekanan terhadap masyarakat Muslim Krimea Tartar tersebut sedemikian berat dan berlarut-larut.

Tekanan tersebut ditutup-tutupi Rusia dengan selalu menyatakan telah membangun maupun merenovasi puluhan masjid namun faktanya lebih banyak kasus penutupan masjid serta pemutusan listrik dan infrastruktur masjid lainnya.

Baca juga: Layanan Pos Ukraina Keluarkan Perangko Edisi Serangan Jembatan Krimea

Usai kuliah umum di UMY, delegasi Ukraina mengunjungi kampus Universitas Islam Indonesia. 

Seminar ini merupakan kali ketiga digelar oleh kampus tertua di Indonesia tersebut. Untuk kali ini mengangkat topik tentang Muslim di Crimean Tartar yang dihadiri Rektor UII, Fathul Wahid.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini