TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, melakukan pemeriksaan garis depan di Ukraina timur, Sabtu (4/3/2023).
Hal ini disampaikan kementerian itu saat pertempuran berkecamuk di sekitar kota timur Bakhmut, Ukraina.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan, Sergei Shoigu telah memeriksa pos komando di depan ke arah wilayah Donetsk selatan.
Dilansir Al Jazeera, Kementerian pertahanan Rusia merilis video yang menunjukkan Sergei Shoigu bepergian dengan helikopter.
Sergei Shoigu lalu berbicara dengan seorang tentara di depan bangunan yang rusak.
Saat ini, artileri Rusia telah menggempur rute terakhir keluar dari Bakhmut.
Kepala tentara swasta Wagner Rusia mengatakan, kota yang telah hancur berkeping-keping dalam serangan Rusia selama lebih dari tujuh bulan itu, hampir seluruhnya dikepung dengan hanya satu jalan yang masih terbuka untuk pasukan Ukraina.
Hal senada disampaikan intelijen militer Inggris.
Pasukan Ukraina di kota timur Bakhmut disebut menghadapi tekanan yang semakin kuat dari pasukan Rusia.
Kyiv diketahui memperkuat daerah itu dengan unit elit.
Sementara, tentara reguler Rusia dan pasukan kelompok Wagner militer swasta Rusia telah membuat kemajuan lebih jauh ke pinggiran utara Bakhmut, kata kementerian pertahanan Inggris.
Baca juga: Oligarki Rusia Oleg Deripaska Blak-blakan Sebut Moskow Bisa Kehabisan Uang pada Tahun Depan
Kata Wakil Wali Kota Bakhmut
Di sisi lain, Wakil Wali Kota Bakhmut, Oleksandr Marchenko, menyebut Rusia belum menguasai Bakhmut.
Ia mengatakan, ada pertempuran di jalan-jalan terkait situasi di kota tersebut.
"Ada pertempuran di kota dan ada juga perkelahian jalanan, tetapi berkat angkatan bersenjata Ukraina mereka masih belum menguasai kota," ujar Oleksandr Marchenko, Sabtu, dikutip dari The Guardian.
"Satu-satunya tujuan mereka adalah membunuh orang dan genosida rakyat Ukraina, taktik yang digunakan Rusia adalah taktik tanah kering."
"Mereka ingin menghancurkan Bakhmut, mereka ingin menghancurkan kota dan sejujurnya saya tidak mengerti mengapa mereka melakukan ini," jelas dia.
Baca juga: Pria Rusia Dihukum 6 Tahun Penjara atas Upayanya Kabur demi Gabung ke Militer Ukraina
Dia menyebut, ada sekitar 4.000 atau 4.500 warga sipil Ukraina di kota itu.
Mereka yang berada di Bakhmut tinggal di tempat penampungan tidak ada air atau gas atau listrik, tetapi warga diberi pemanas.
"Kota ini hampir hancur dan tidak ada satupun bangunan yang tidak tersentuh dalam perang ini."
"Ada yang benar-benar hancur, distrik, bangunan, dan blok apartemen," papar Oleksandr Marchenko.
Sebagai informasi, Menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengunjungi pasukan Rusia di Ukraina.
Para petinggi militer Rusia diketahui jarang mengunjungi garis depan di Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu setahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Telegram, kementerian pertahanan negara itu mengatakan, Sergei Shoigu memeriksa pos komando depan salah satu formasi distrik militer timur di arah Donetsk Selatan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)