"Ada banyak rumah sakit lapangan tetapi tidak cukup untuk melayani 1,2 juta orang,” tambahnya.
Terbuat dari terpal dan bambu
Regina De La Portilla dari badan pengungsi PBB mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa sebagian besar tempat berlindung di kamp dibuat dari bambu dan terpal.
“Bahan-bahan yang kami gunakan di kamp-kamp semuanya bersifat sementara yang dapat terbakar, dan menyebar dengan cepat karena sifat kamp yang padat,” katanya.
Sebelumnya, antara Januari 2021 dan Desember 2022, ada 222 insiden kebakaran di kamp Rohingya termasuk 60 kasus pembakaran, menurut laporan Kementerian Pertahanan Bangladesh yang dirilis bulan lalu.
Baca juga: 549 Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh
Pada Maret 2021, setidaknya 15 orang tewas dan sekitar 50.000 orang mengungsi setelah kebakaran besar melanda sebuah kamp di pemukiman tersebut.
Rohingya adalah Muslim di Myanmar yang sebagian besar beragama Buddha, tempat mereka menghadapi penganiayaan selama beberapa generasi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)